Padahal di baliknya tersimpan kekuatan besar. Dari kisah Elia, kita belajar bahwa iman teguh tumbuh justru ketika hati kita sederhana dan bergantung penuh pada Tuhan. Ia hidup bukan untuk mencari kemewahan, tetapi untuk berjalan dalam ketaatan kepada Tuhan.
Bagaimana mungkin seorang nabi yang hidup sederhana bisa dipakai Tuhan untuk melakukan hal-hal besar? Dari kisah hidup Elia, kita bisa menemukan beberapa pelajaran berharga tentang kesederhanaan yang justru melahirkan iman yang luar biasa.
Ketika Tuhan memerintahkan Elia bersembunyi di tepi sungai Kerit, ia tidak diberi persediaan melimpah. Hanya air sungai dan makanan yang dibawa burung gagak setiap pagi dan sore. Namun Elia tidak mengeluh. Ia percaya bahwa Tuhan cukupkan kebutuhan setiap harinya. Dari sini kita belajar bahwa hidup sederhana bukan berarti kekurangan, melainkan kesempatan untuk melihat kesetiaan Allah.
BACA JUGA : Mengajarkan Anak Berdoa Lewat Lagu: Tips Praktis untuk SuperTeachers
2. Tidak bergantung pada dunia
Elia tidak mencari perlindungan dari kerajaan atau mengandalkan harta dunia. Ia justru menemukan kekuatan di tempat sunyi, jauh dari hiruk pikuk. Dalam kesederhanaan itu, ia dapat mendengar suara Tuhan dengan jelas. Hidup sederhana membantu kita memurnikan hati dan mengarahkan pandangan hanya kepada Allah.
3. Kesederhanaan melahirkan kekuatan rohani
Meski hidupnya sederhana, Elia berani menantang ratusan nabi Baal di Gunung Karmel. Iman dan keberaniannya lahir dari hubungan yang intim dengan Tuhan, bukan dari harta benda atau status duniawi. Justru karena kesederhanaannya, Elia mampu bergantung sepenuhnya pada kuasa Allah.
Kesederhanaan bukan berarti kalah atau lemah,
melainkan cara Tuhan membentuk kita untuk bergantung pada-Nya. Sama seperti Elia, kita dipanggil untuk hidup dengan hati yang sederhana, percaya pada penyediaan Allah, dan fokus kepada panggilan-Nya. Dari hidup yang sederhana, lahir iman yang luar biasa.
'Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.' (Matius 6:33)
Hidup sederhana mungkin terlihat sepele di mata dunia, tetapi di tangan Tuhan, kesederhanaan dapat menjadi dasar dari iman yang teguh. Seperti Elia, mari kita belajar untuk hidup dengan hati yang sederhana dan penuh iman, karena di situlah kita menemukan kekuatan sejati.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK