Kasus pemukulan guru terhadap anak PAUD di Pontianak sangat menyayat hati. Berdasarkan berita yang disampaikan, anak PAUD berusia 4 tahun itu mengalami patah tulang dan sendi geser setelah diduga dibanting oleh gurunya. Sedihnya kejadian ini sempat ditutupi pihak sekolah sampai akhirnya tiga bulan kemudian baru ketahuan. Anak PAUD tersebut pun mengalami trauma yang mendalam bahkan disebutkan takut mendengar lagu-lagu TK.
Mendengar kabar semacam ini pasti membuat Superparents merinding ketakutan bukan? Bagaimana jika itu terjadi kepada buah hatimu? Pastinya bentuk tindak kekerasan apapun yang dilakukan pendidik kepada anak didik di lingkungan sekolah menjadi tindakan yang melanggar undang-undang terkait perlindungan anak. Karena itulah untuuk mencegah tindakan semacam ini pemerintah sudah mengeluarkan aturan Permendikbud No 82 Tahun 2015 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai pedoman dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Peraturan ini berisi aturan yang jelas mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Silahkan baca selengkapnya di sini).
Baca Juga: PARENTS, LINDUNGI ANAK DARI KEKERASAN FISIK DENGAN CARA INI
Untuk menjamin perlindungan terhadap anak di lingkungan sekolah, pihak sekolah pun tentu saja tidak sembarangan menerima guru tanpa memberikan pelatihan yang tepat kepada pihak pendidik. Kejadian yang terjadi seperti di atas tentu saja akan menurunkan kredibilitas sekolah. Itu sebabnya sekolah juga bertanggung jawab untuk melatih pendidik beragam pelatihan yang dibutuhkan di dalam menangani beragam jenis anak di sekolah.
Tapi kejadian ini juga bisa jadi catatan buat Superparents untuk memastikan sekolah yang dipilih untuk anak menerapkan aturan perlindungan yang jelas kepada semua peserta didik atau tidak. Ada beberapa langkah yang perlu Superparents lakukan untuk memastikan anak tetap terlindungi saat sekolah.
Langkah 1: Sebelum daftarkan anak, pastikan sekolah yang dipilih adalah sekolah yang memiliki aturan jelas tentang perlindungan anak.
Langkah 2: Setiap kali ke sekolah ingatkan anak untuk selalu berperilaku baik kepada semua orang. Karena tindak kekerasan jika bisa terjadi ketika anak dengan sengaja melakukan hal yang mengganggu kenyamanan anak atau orang lain di lingkungan sekolah.
Langkah 3: Ingatkan anak untuk selalu terbuka ketika mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari teman maupun guru. Pertama-tama pastinya Superparents perlu menjelaskan kepada anak bedanya dijahatin atau diperlakukan buruk dengan didisiplin. Lalu ketika anak sudah bisa membedakan perlakuan yang dia alami, ajak anak untuk selalu terbuka menyampaikan apa yang dia alami di sekolah. Entah itu dibully teman atau mendapat tindak kekerasan seperti kasus anak PAUD di atas.
Baca Juga: APA YANG SUPERPARENTS PERLU LAKUKAN UNTUK LINDUNGI ANAK DARI BERAGAM KEKERASAN?
Jadi Superparents perlu memberikan edukasi yang jelas tentang mana perlakuan yang wajar dan tidak wajar yang boleh dia terima di sekolah.
Dan melalui kasus ini, kita juga berharap supaya semua lembaga pendidikan kembali mengevaluasi diri dan memprioritaskan pelatihan bagi pendidik tentang penanganan yang tepat kepada para siswa.
Yuk buat Superparents dimanapun berada, jika saat ini kalian justru mulai merasa cemas karena kejadian ini lebih baik doakan anak-anak kalian dengan beberapa doa perlindungan ini di bawah ini:
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
