Hari minggu adalah waktu yang penuh suukacita dan damai sejahtera karena ini merupakan waktu di mana setiap keluarga bisa datang memuji, menyembah dan merenungkan firmanNya.
Namun, kenyataannya bisa berbeda, terutama bagi orang tua dengan toddler yang sedang aktif. Dari anak sulit bangun pagi, rewel saat berpakaian, susah makan, hingga menangis di gereja, semua ini bisa membuat hati orang tua lelah bahkan sebelum ibadah dimulai.
Pertanyaannya, apakah ibadah kita tetap berkenan di hadapan Tuhan jika kita sudah merasa lelah dan frustrasi sejak dari rumah? Apa yang bisa dilakukan agar pengalaman ke gereja bersama anak tetap menyenangkan?
Agar pagi hari berjalan lebih lancar, lakukan persiapan sejak malam sebelumnya:
Pilih pakaian untuk anak dan diri sendiri.
Siapkan perlengkapan seperti popok, botol susu, camilan sehat, atau mainan kecil yang bisa dibawa ke gereja.
Tidurkan anak lebih awal agar tidak sulit bangun di pagi hari.
Berikan pemahaman ringan kepada anak bahwa besok mereka akan ke gereja untuk bertemu teman-teman dan belajar tentang Tuhan.
Pagi yang tenang bisa menghindarkan stres. Bangun lebih awal agar ada cukup waktu untuk:
Sarapan bersama tanpa terburu-buru.
Memandikan anak dengan suasana menyenangkan.
Memutar lagu rohani anak-anak untuk membangun suasana hati yang positif.
Berdoa singkat bersama sebelum berangkat agar hati lebih tenang.
Jika anak dilibatkan, mereka akan lebih termotivasi. Biarkan mereka memilih:
Sepatu atau baju dari dua pilihan yang sudah disiapkan.
Mainan kecil yang bisa mereka bawa ke gereja.
Snack sehat yang mereka suka untuk dimakan setelah ibadah.
Banyak orang tua berharap anak bisa duduk diam selama ibadah, tetapi ingatlah bahwa toddler masih dalam tahap eksplorasi. Jika mereka sesekali bergerak atau bertanya, itu wajar. Tetaplah sabar dan jangan malu jika anak sedikit rewel. Yang terpenting adalah mereka merasa nyaman berada di gereja.
BACA JUGA: Mau Jadi Orang Tua Penyabar? Belajar dari Teladan Tokoh Alkitab Ini Yuk, Parents!
Agar lebih mudah mengelola anak selama ibadah:
Duduk di bagian belakang atau dekat pintu keluar, sehingga lebih mudah membawa anak keluar jika mereka mulai rewel.
Pastikan anak melihat apa yang terjadi di depan, karena mereka cenderung lebih tenang saat tertarik dengan sesuatu.
Untuk membantu anak tetap tenang selama ibadah:
Bawa buku cerita Alkitab bergambar yang bisa mereka lihat.
Siapkan buku mewarnai dengan tema rohani.
Beri mainan kecil yang tidak berisik.
Sediakan camilan sehat yang bisa mereka makan dengan tenang.
Jika anak mulai menangis atau tantrum, jangan merasa bersalah untuk keluar sejenak. Bawa mereka ke luar ruangan untuk menenangkan diri, lalu kembali lagi saat anak sudah lebih tenang.
Setelah ibadah, beri anak pujian atas usaha mereka untuk mengikuti ibadah. Ucapkan hal-hal seperti:
“Kakak tadi hebat, lho! Bisa duduk tenang di gereja.”
“Adek tadi ikut nyanyi, Tuhan Yesus pasti senang.”
Jika anak menikmati pengalaman di gereja, mereka akan lebih mudah diajak kembali minggu berikutnya.
Membiasakan anak ke gereja memang membutuhkan proses. Jangan menyerah hanya karena minggu ini terasa berat. Semakin sering anak diajak, semakin mereka terbiasa dan menikmati waktu ibadah.
Banyak gereja menyediakan fasilitas seperti ruang penitipan anak atau kelas sekolah minggu khusus balita. Jangan ragu untuk memanfaatkannya.
Ini bukan berarti SuperParents 'melepas tanggung jawab,' tetapi justru memberikan ruang bagi SuperParents dan anak untuk beribadah dengan nyaman.
Selain itu, SuperParents juga bisa bergabung dengan komunitas orang tua muda di gereja. Berbagi pengalaman dan saling mendukung bisa membuat perjalanan parenting SuperParents terasa lebih ringan.
Membawa toddler ke gereja memang penuh tantangan, tetapi kesabaran, persiapan yang matang, dan sikap positif dari orang tua akan membuat ibadah tetap menjadi pengalaman berharga bagi seluruh keluarga.
Ingatlah bahwa yang terpenting bukanlah kesempurnaan, melainkan usaha kita untuk mendidik anak-anak mengenal Tuhan sejak dini. Semoga SuperParents tetap semangat dan diberkati dalam perjalanan iman bersama si kecil!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
