Pernahkah SuperParents bertanya-tanya, kenapa sih anak-anak saat ibadah harus dipisahkan dengan orang dewasa? Bukannya lebih baik ia bisa bersama dengan keluarganya menyembah, memuji Tuhan dan mendengarkan firman? Eits... Ternyata ada beberapa alasan dibalik itu lho.
Pertama-tama pasti Anda berpikir kalau anak-anak itu berisik sehingga bisa mengganggu kekhusyukan ibadah jemaat lainnya. Alasan yang kedua biasanya karena firman yang disampaikan belum tentu cocok dengan apa yang dibutuhkan anak-anak.
Firman untuk orang dewasa terlalu berat untuk anak-anak cerna. Lagipula anak-anak tidak bisa dengan mudahnya duduk diam mendengarkan. Mereka hanya mempunyai batas konsentrasi yang ideal selama 12 – 20 menit. Jadi setelah 12 menit, biasanya mereka mulai gelisah.
Selain itu, ternyata studi terbaru mengungkapkan bahwa beraktivitas justru mendorong anak untuk semakin kreatif. Itu sebabnya anak yang aktif biasanya lebih baik dalam tes dan berprestasi di sekolah. Jadi sebagai orang tua yang baik, sebaiknya biarkanlah anak SuperParents bergabung dengan teman-temannya di sekolah minggu ya.
Oh iya, ketika anak-anak bergabung dengan sekolah minggu, para guru sekolah minggu bisa melakukan kegiatan ini bersama dengan anak-anak SuperParents:
Hal ini mengajarkan anak bahwa Daud pun suka menari di hadapan Tuhan.
Contohnya, soal kisah Yesus membangkitkan Lazarus, mintalah anak untuk melakoni peran itu secara berkelompok dan mewujudkannya. Atau minta anak mengisahkan tentang kisah runtuhnya tembok Yerikho. Aktifkan anak untuk mengambil peran seperti dalam cerita.
Jangan biarkan anak duduk lebih dari lima menit saja. Tapi mintalah sebagian atau semua anak berdiri dan maju melakukan sesuatu yang bisa mereka contoh.
Dengan membuat anak aktif secara fisik memang sangat baik untuk melatih fokusnya. Apalagi kalau hal ini dilakukan di gereja supaya anak belajar lebih banyak soal Tuhan. Tapi bukan berarti anak nggak butuh waktu tenang. Mereka tetap butuh sejenak waktu untuk duduk dengan tenang. Momen ini bisa diterapkan kepada anak seperti di momen-momen doa.
Pembimbing sekolah minggu bisa melakukannya dengan meluangkan waktu di 30 detik pertama sampai satu menit terakhir untuk berbicara kepada Tuhan. Lalu di 30 detik kemudian mintalah Roh Kudus untuk berbicara kepada setiap pribadi anak. Hal ini akan sangat baik memperkenalkan cara berdoa di hadapan Tuhan dan bagaimana Roh Kudus secara aktif bekerja di dalam diri setiap anak.
Kids zaman now lebih suka sesuatu yang bergerak, terutama yang berbentuk video. Ini dikarenakan dunia digital sudah mulai menyatu dengan mereka. Karenanya gereja justru jangan anti dengan perubahan ini. Pakai dan manfaatkan hal tersebut untuk perkembangan anak.
Ajarkan anak melalui video seperti Superbook, lalu berikan ayat yang mendukung kisah tersebut. Setelah mereka sudah mendapatkan gambaran melalui videonya, ajak anak untuk semakin memahami firman Tuhan lewat permainan yang menyenangkan dan punya makna seputar pelajaran yang disampaikan.
Inilah yang sudah dilakukan oleh sekolah-sekolah minggu yang memakai Superbook. Anak-anak dibebaskan untuk berkreativitas dan beraktivitas sambil memahami firman Tuhan. Tak ketinggalan video keren untuk mendukung mereka belajar juga. Bagaimana dengan sekolah minggu anak Anda?
Baca juga:
CARA MEMBUAT ANAK MENJADI PINTAR SEJAK LAHIR ITU TERNYATA MENYENANGKAN DAN TIDAK RIBET
7 DOA YANG PERLU DIPANJATKAN UNTUK KEBERLANGSUNGAN SEKOLAH MINGGU
APAKAH BOLEH BERJUALAN DI LINGKUNGAN GEREJA? TEMUKAN JAWABANNYA DISINI
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK