'Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku.' —Filipi 3:13
Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak terus-menerus terpaku pada masa lalu, tetapi memusatkan perhatian pada apa yang Tuhan sediakan di masa depan. Seperti Paulus yang harus meninggalkan masa lalunya sebagai Saulus si penganiaya orang Kristen.
SuperParents, kita juga harus belajar untuk tidak hidup dalam penyesalan atau kesalahan masa lalu. Tuhan selalu menyediakan jalan baru untuk kita, dan tugas kita adalah melangkah maju dengan iman.
Sering kali, kita merasa terbebani atau mungkin terjebak oleh kesalahan masa lalu—entah itu keputusan yang salah, salah dalam mendidik anak, salah dalam mengucap kata-kata yang tidak semestinya, atau tindakan yang membuat kita menyesal. Mungkin ada momen di mana kita merasa sulit untuk melepaskan apa yang pernah terjadi.
Seperti Paulus, yang dulu dikenal sebagai Saulus, seorang penganiaya orang percaya, dia bisa saja terjebak dalam rasa bersalah atas apa yang pernah dia lakukan.
Tetapi, dengan pertolongan Tuhan, Tuhan memberikan kesempatan kedua, sehingga Paulus memilih untuk melupakan masa lalunya dan mengarahkan hidupnya kepada panggilan yang lebih besar dari Tuhan.
Dalam hidup kita, penting untuk belajar dari masa lalu, tetapi tidak tinggal di sana. Tuhan memanggil kita untuk maju, menjemput berkat dan rencana besar yang sudah disediakan-Nya. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk bertumbuh dan menjadi lebih baik di hadapan Tuhan.
BACA JUGA: Kesempatan Kedua untuk Bertumbuh
Apakah SuperParents pernah merasa tidak bisa maju karena kesalahan masa lalu?
Tuhan ingin mengingatkan kita semua bahwa kesalahan dan penyesalan bukanlah akhir dari segalanya. Sama seperti Paulus yang memilih untuk fokus pada rencana Tuhan yang lebih besar, kita juga bisa memilih untuk bangkit dari masa lalu dan melangkah dengan iman.
Ajak anak-anak dan keluarga SuperParents untuk mulai melepaskan apa yang sudah terjadi, baik itu kekecewaan, kesalahan, atau kegagalan. Dorong mereka untuk melihat ke depan, kepada rencana Tuhan yang indah dan penuh harapan.
Ajak anak-anak untuk berpikir tentang saat-saat ketika mereka merasa menyesal karena pernah berbuat salah, seperti mendapat nilai buruk atau bersikap kurang baik. Jelaskan kepada mereka bahwa Tuhan memberi kita semua kesempatan untuk memperbaiki diri, belajar dari kesalahan, dan terus maju.
Contohnya, jika mereka pernah bertengkar dengan teman atau saudara mereka, kemudian ajak mereka untuk meminta maaf, belajar dari kejadian itu, dan tidak mengulanginya di masa depan.
SuperParents, jangan biarkan masa lalu menghalangi langkah kita menuju masa depan yang Tuhan janjikan. Seperti Paulus yang mengarahkan hidupnya kepada panggilan Tuhan, kita pun dipanggil untuk melangkah maju.
Mari bersama-sama belajar dari masa lalu, tetapi tidak hidup di dalamnya. Tuhan sudah menyiapkan rencana yang besar dan mulia bagi setiap kita—kita hanya perlu berjalan dalam iman menuju apa yang ada di hadapan.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK