Setiap hari, kita dan anak-anak kita dihadapkan pada berbagai pilihan. Kadang, pilihan itu tampak sederhana, namun bisa menuntut kita untuk menentukan apakah kita akan berpegang pada kebenaran atau tidak. Di sinilah pentingnya keberanian untuk tetap setia pada apa yang benar, meskipun lingkungan sekitar mungkin menekan kita.
Mari ajak anak-anak mengingat kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dari Daniel 3:16-18. Mereka berada dalam situasi yang sangat menantang, di mana Raja Nebukadnezar memerintahkan mereka untuk menyembah patung emas buatannya. Jika mereka menolak, mereka akan dilemparkan ke dapur perapian yang menyala-nyala. Namun, meskipun ancamannya sangat berat, ketiga pemuda ini tetap memilih untuk berpegang pada kebenaran yang mereka yakini. Mereka tidak takut karena percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah lebih besar dari ancaman apa pun yang mereka hadapi.
SuperParents, dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak kita mungkin tidak menghadapi ancaman sebesar Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Namun, mereka sering kali dihadapkan pada tekanan sosial yang membuat mereka harus memilih antara berkata jujur atau mengikuti arus yang salah. Misalnya, mungkin anak-anak kita melihat teman-teman mereka menyontek saat ujian, atau mereka merasa tergoda untuk berbohong demi menghindari masalah di sekolah. Situasi seperti ini membutuhkan keberanian yang sama — keberanian untuk tetap berpegang pada kebenaran.
BACA JUGA: Firman Tuhan Membawa Kebebasan
Sebagai orang tua, SuperParents perlu mengajarkan anak-anak bahwa berkata jujur dan bertindak benar akan membawa kedamaian, sebaliknya jika kita tidak jujur kita akan berada dalam bayang-bayang rasa bersalah dan mendukakan hati Tuhan. Meskipun kelihatannya sulit, Tuhan selalu bersama kita saat kita memilih untuk melakukan hal yang benar. Dengan mengajarkan anak-anak untuk berdoa dan meminta kekuatan dari Tuhan, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tekanan sehari-hari dengan keberanian dan iman yang teguh.
SuperParents, mari bantu anak-anak untuk menghadapi ketakutan atau tekanan yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ajak mereka berbagi cerita tentang apa yang mereka rasakan ketika harus berkata jujur atau melakukan hal yang benar. Setelah itu, ajak anak-anak untuk berdoa, meminta Tuhan memberi mereka keberanian dalam setiap tantangan yang mereka hadapi.
Dengan selalu mengandalkan Tuhan dan mengajarkan anak-anak untuk percaya pada-Nya, kita membantu mereka menjadi pribadi yang berani berpegang pada kebenaran di mana pun mereka berada — baik di rumah, sekolah, atau lingkungan lainnya.
Download PDFSuperbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK