Miris! Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang terdapat dalam SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak), dari 9.964 kasus yang diinput sejak 1 Januari hingga 13 Juni 2024, sebagian besar kasus (6.114 kasus atau 61%) terjadi dalam lingkup rumah tangga, dan 4.599 kasus (46%) di antaranya merupakan kasus kekerasan seksual serta 3.831 kasus (38%) korbannya merupakan anak berusia 13-17 tahun. Dapat dipastikan bahwa masih banyak kasus serupa yang tidak tercatat dan dilaporkan kepada yang berwajib hingga saat ini.
Bagaimana rumah, orang tua, dan orang terdekat yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi seorang anak justru malah menjadi penyebab utama dari trauma terberat yang harus dialami anak? Mari Parents, lebih waspada!
1. Lingkungan Rumah yang Seharusnya Aman
Banyaknya berita yang beredar tentang kasus kekerasan seksual yang terjadi di dalam rumah disebabkan dari keretakan hubugan antara Papa dan Mama menunjukkan betapa pentingnya keharmonisan orang tua yang berperan dalam menjaga keamanan anak. Karena rumah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.
2. Pentingnya Edukasi Batasan Diri
SuperParents perlu mengedukasi anak-anak tentang batasan diri. Anak-anak harus diajarkan mengenai bagian tubuh mereka yang bersifat pribadi dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Selain itu, ajarkan anak untuk mengatakan 'tidak' jika merasa tidak nyaman atau takut. Begitu juga dengan SuperParents yang harus menjaga privasi anak dengan membatasi memberikan sentuhan yang membuat mereka gak nyaman seiring bertambahnya usia mereka.
3. Keterbukaan dan Komunikasi
Anak-anak perlu merasa aman untuk berbicara kepada orang tua mengenai apapun yang mereka alami atau rasakan. Bangunlah hubungan yang penuh kepercayaan dan keterbukaan dengan anak. Jadilah orang tua yang mau mendengarkan mereka tanpa menghakimi, dan berikan dukungan yang mereka butuhkan.
1. Edukasi Diri Sendiri dan Anak
SuperParents harus terus belajar tentang tanda-tanda kekerasan seksual dan bagaimana cara pencegahannya. SuperParents juga wajib memberikan edukasi kepada anak tentang cara melindungi diri, dan jelaskan bahwa mereka bisa berbicara kepada orang tua jika ada sesuatu yang tidak beres.
BACA JUGA: APA PENTINGNYA KEHADIRAN ORANG TUA BAGI SEORANG ANAK?
2. Awasi dan Batasi Interaksi
Awasi dengan siapa anak berinteraksi, baik di rumah maupun di luar rumah. Jangan biarkan anak terlalu sering berada dalam situasi yang tidak terpantau. Penting untuk mengetahui latar belakang orang-orang yang sering berinteraksi dengan anak.
3. Mengajarkan Anak untuk Berani Berbicara
Anak-anak harus diajarkan bahwa mereka memiliki hak untuk merasa aman dan nyaman. Beri mereka keberanian untuk berbicara jika mereka merasa ada yang tidak beres. Jelaskan bahwa tidak ada yang salah jika mereka merasa perlu memberitahukan sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman.
SuperParents perlu lebih peduli terhadap masa depan anak dan mengedukasi diri tentang bahaya kekerasan seksual. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
- Bangun Hubungan Kedekatan dengan Anak
Luangkan waktu berkualitas bersama anak, ajak mereka berbicara tentang hari mereka, perasaan mereka, dan apapun yang ingin mereka sampaikan. Kedekatan emosional akan membuat anak lebih nyaman untuk berbagi apapun yang mereka alami.
- Libatkan Tuhan dalam Kehidupan Keluarga
Ajak anak-anak untuk berdoa dan berbicara kepada Tuhan tentang perasaan dan pengalaman mereka. Bangun mezbah doa dalam keluarga, ajarkan anak untuk mengandalkan Tuhan, cara ini dapat memberikan mereka kekuatan dan keberanian dalam menghadapi situasi sulit.
- Terus Belajar dan Berkembang sebagai SuperParents
Sebagai orang tua, SuperParents juga harus terus mengupgrade diri seiring berkembangnya pengetahuan. Cari informasi dan pengetahuan tentang cara terbaik untuk melindungi anak dari kekerasan seksual. Ikuti seminar, baca buku, atau bergabung dengan komunitas yang peduli terhadap perlindungan anak.
Kekerasan seksual pada anak adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan nyata dari orang tua. Mari bersama-sama kita tekan angka kasus kekerasan seksual yang terjadi di bangsa ini dengan cara lebih peduli, waspada dan membagikan keresahan ini agar semakin banyak parents dan orang-orang yang menyadari pentingnya keamanan anak demi masa depan anak-anak kita yang lebih baik. Tuhan memberkati!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
