Saat anak mengalami sakit ringan seperti flu, batuk dan demam, orang tua biasanya memilih swamedikasi atau pengobatan mandiri di rumah. Tapi tahukah mama papa bahwa swamedikasi bisa menjadi pedang bermata dua. Jika dilakukan dengan benar, maka penyakit anak akan jauh lebih baik. Sebaliknya, jika dilakukan dengan tindakan salah, akibatnya bisa sangat fatal.
Kasus gagal ginjal pada anak bisa jadi salah satu dampak buruk dari swamedika yang salah. Kurangnya edukasi tentang penggunaan obat yang tepat bagi anak bisa menyebabkan efek samping yang fatal bagi kesehatan. Misalnya, bagaimana memilih kandungan obat yang aman bagi anak di bawah umur, bagaimana menangani anak yang sedang demam tinggi hingga makanan dan minuman apa yang seharusnya tidak diberikan kepada anak. Mengandalkan mitos atau kepercayaan tertentu sangat berisiko mengancam keselamatan anak. Salah satu kasus fatal terjadi beberapa waktu lalu kepada anak balita yang dipaksa minum jamu. Alhasil, nyawa pun tidak tertolong.
Baca Juga: 20 CARA MUDAH MENJAGA SERTA MEMELIHARA KESEHATAN ANAK DAN KELUARGA
Untuk menghindari risiko yang lebih buruk kepada anak, papa mama perlu memahami bagaimana seharusnya melakukan swamedika yang benar.
Swamedikasi adalah pengobatan mandiri tanpa pengawasan ahli medis. Papa mama mungkin sering mengobati sakit perut ringan dengan obat penghilang rasa nyeri yang salah. Kesalahan umum lainnya adalah papa mama memberikan antibiotik kepada anak saat sedang demam, tanpa membawa anak ke dokter.
“Orang tua seharusnya paham bagaimana aturan memberikan obat tanpa resep, seperti obat bebas dan bebas terbatas (berlabel hijau atau biru). Namun pada praktiknya, masih terjadi beberapa orang tua yang memberikan obat keras termasuk antibiotik. Ini bisa menimbulkan resistensi obat,” ungkap dr. Devie Kristiani, Sp.A, dokter spesialis anak.
Karena itu saat ingin memberikan obat ke anak, papa mama perlu memperhatikan jenis dan dosis obat. Bahkan sangat penting untuk memperhatikan usia, berat badan dan faktor lainnya. Papa mama juga perlu berkonsultasi ke dokter setelah melakukan swamedikasi selama 2-3 hari jika kondisi anak tak kunjung membaik.
Baca Juga: 7 KEBIASAAN BURUK ORANG TUA YANG TIDAK SADAR MENULAR KE ANAK
Kehadiran layanan kesehatan online di masa ini seharusnya memudahkan papa mama mendapatkan informasi yang akurat terkait penanganan kesehatan, khususnya saat melakukan swamedikasi di rumah.
Dengan kehadiran telemedika, papa mama bisa berkonsultasi dengan dokter secara online, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Awalnya kehadiran layanan ini dipelopori oleh WHO dan terdapat 4 tujuan utamanya:
1. Bertujuan sebagai pendukung perawatan secara klinis
2. Menjadi solusi atas masalah jarak dan geografis dalam layanan kesehatan.
3. Menjadi inovasi terbaru dalam layanan medis
4. Meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat luas
Untuk informasi buat papa mama, konsultasi online ini sudah banyak tersedia dalam bentuk aplikasi lho!
Nah, berhubung kasus gagal ginjal anak terus marak saat ini. Papa mama perlu lebih berhati-hati dalam melakukan perawatan mandiri ke anak saat sedang sakit ya.
Tuhan Yesus Memberkati.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK