ARTICLE

Thu - May 06, 2021 / 6496 / Inspirational

Ini Penjelasan Kenapa Tuhan Yesus Menggunakan Perumpamaan Saat Mengajar

Kelebihan dari anak-anak adalah mereka sangat ingin tahu. Otak mereka yang sedang berkembang ini, membuat mereka ingin tahu segalanya. Jadi Superparents dan kakak guru sekolah minggu jangan merasa terganggu kalau mereka banyak bertanya tentang hal-hal yang ada di Alkitab atau berkaitan dengan iman percayanya.

Salah satu pertanyaan yang mungkin pernah anak tanyakan adalah “Kenapa Tuhan Yesus kalau mengajar kok pakai perumpamaan sih?” Nah apakah sudah ada Superparents atau kakak guru yang bisa menjawabnya? Kalau masih bingung, yuk kita simak pembahasan dibawah ini.

Baca juga : KENAPA BANGSA ISRAEL MENJADI BANGSA PILIHAN TUHAN?

Perumpamaan adalah …

Menurut KBBI, perumpamaan sendiri diartikan sebagai peribahasa yang berupa perbandingan, perbandingan, atau ibarat. Di Alkitab sendiri Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan nilai-nilai ilahi dengan bahasa dan kejadian sehari-hari yang dapat dengan mudah dimengerti oleh manusia.

Kisah-kisah yang diceritakan berupa perumpamaan ini bisa dengan jelas kan kita ingat sampai sekarang? Coba kita sebutkan kisah perumpamaan apa saja yang kita bisa ingat dengan mudah? Perumpamaan anak yang hilang, kisah perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati, perumpamaan biji sesawi, dan masih banyak lagi.

Tuhan Yesus terkadang juga menggunakan analogi grafis yang mudah dipahami orang, misalnya garam, roti, anggur, domba, dsb. Walaupun ada yang mudah dimengerti, tapi ada juga perumpamaan yang butuh penjelasan lebih jauh.

Tapi kan tidak semua perumpamaan mudah diartikan

Ini juga menjadi pertanyaan oleh para murid Yesus. Pada kisah perumpamaan tentang seorang penabur (Matius 13:1-23), diceritakan bahwa Tuhan Yesus kembali mengajar kepada banyak orang menggunakan perumpamaan. Dan murid-muridnya datang lalu bertanya pada-Nya, “Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?”

Saat itu, sebenarnya Tuhan Yesus sedang mengisahkan kehidupan rohani sehari-hari manusia. Uniknya, Tuhan Yesus menyatakan kebenaran firman itu sebenarnya untuk orang-orang percaya, tapi sekaligus menyembunyikannya kepada orang yang belum percaya. Para murid sendiri dikaruniakan kemampuan untuk membedakan dan memilah apa yang datang dari Allah dan mana yang bukan.

Namun untuk orang-orang yang datang tapi tetap “menolak” pesan yang Tuhan berikan, ia akan tetap buta secara rohani dan bertanya-tanya apa maksud dari perumpamaan tersebut. Tuhan membuat perbedaan jelas antara mereka yang dikaruniakan “telinga untuk mendengar” dan mereka yang bersikeras untuk tidak percaya, pernah mendengar namun tidak benar-benar mengerti, serta “yang walaupun selalu belajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran” (2 Tim 3:7).

Baca juga : 4 HAL YANG BISA KITA PELAJARI DARI TERPILIHNYA SAUL DAN KEJATUHANNYA

Kenyataan kebenaran

Tuhan Yesus mengerti bahwa kebenaran bukanlah hal yang menarik untuk semua orang. Dan kenapa harus perumpamaan? Ya karena bagi orang-orang yang benar-benar “lapar” akan kebenaran, perumpamaan itu efektif, mudah diingat, dan tidak mudah dilupakan. Jadi perumpamaan adalah berkat bagi kita yang mau mendengar dan percaya. Tapi tidak untuk mereka yang berhati tumpul dan lambat mendengar. Bisa-bisa perumpamaan malah jadi pernyataan penghakiman.

Sumber : dari berbagai sumber
 

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK