ARTICLE

Tue - Jun 06, 2017 / 1851 /

PENGABDIAN DI BALIK HUTAN LINDUNG DURIANGKANG

Ketika banyak orang memilih untuk beribadah dan melayani di gereja besar yang memiliki jemaat banyak, tidak demikian dengan bapak Pdt. Ferdy Tulung. Ia justru memilih untuk melayani jiwa-jiwa di pedalaman hutan lindung Duriangkang di Batam.

Semua bermula di akhir tahun 2015, ketika pak Ferdy memperhatikan ada banyak orang yang keluar masuk hutan lindung Duriangkang. Ia tergerak untuk bisa melayani mereka dan mulai memberanikan diri untuk masuk ke dalam area hutan tersebut. Disana ia menemukan sebuah perkampungan berjarak sekitar 3 km dari pintu masuk hutan. Pak Ferdy semakin tersentuh ketika melihat bagaimana anak-anak disana sangat tidak rapi dan sering berbicara kotor. Ia pun memutuskan untuk melayani mereka dengan mendirikan sebuah tempat bimbingan belajar. Di waktu yang bersamaan, pak Ferdy dan istrinya merintis pelayanan anak yang pada saat itu hanya diikuti sekitar 8 orang anak.

Karena keterbatasan tempat dan dana, ia hanya sanggup untuk mendirikan sebuah bangunan sederhana. Bangunan tersebut adalah bekas dari penghuni sebelumnya yang telah pindah dari wilayah itu. Dengan beralaskan tanah yang ditutupi spanduk bekas, tembok kayu yang ditutupi kain, serta atap dari perpaduan karet dan kayu, ia mulai melayani anak-anak di hutan lindung Duriankang. Beberapa bulan berlalu, tidak banyak perubahan yang terjadi, hingga pak Ferdy diperkenalkan dengan kurikulum Superbook. Ada sukacita besar di dalam hatinya ketika pertama kali menerima kurikulum Superbook, namun saat itu juga muncul sebuah pertanyaan besar di dalam benaknya. Bagaimana mungkin bisa memutarkan kisah-kisah Superbook di wilayah yang tidak tersedia listrik.

Selama 4 bulan, ia bergumul untuk memiliki sarana yang mampu menayangkan kisah Superbook. Ia dan istrinya terus berdoa dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan jalan keluar dari masalah mereka. Dan benar saja, Tuhan menggerakan hati seseorang yang memberikan dana kepada pak Ferdy agar mampu membeli sebuah laptop yang bisa digunakan untuk memutar video Superbook. Meskipun memiliki waktu yang terbatas karena daya baterai yang tidak terlalu lama, namun laptop tersebut mampu menjadi media penyampaian Injil yang selama ini dirindukan pak Ferdy.

Perubahan demi perubahan mulai terjadi. Anak yang awalnya hanya berjumlah 8 orang, perlahan mulai bertambah hingga berjumlah sekitar 23 orang. Penampilan anak-anak sekolah minggu itu pun berubah. Mereka jadi lebih rapi dan tutur kata mereka perlahan-perlahan berubah menjadi lebih sopan. Orangtua dari anak-anak sekolah minggu juga ikut merasakan sukacita karena perubahan yang terjadi pada anaknya. Karena jumlah anak yang semakin bertambah, pak Ferdy dan istrinya mulai kesulitan untuk mengajarkan mereka semua. Timbul kerinduan untuk bisa mendapatkan bantuan Guru Sekolah Minggu agar bisa melayani anak secara lebih maksimal. Beberapa bulan kemudian Tuhan mengirimkan 2 orang Guru Sekolah Minggu yang tergerak saat mendengar pak Ferdy menceritakan tentang pelayanannya.

Beberapa bulan berselang, ujian kembali datang. Tempat ibadah yang selama ini mereka gunakan hendak dijual oleh pemiliknya. Pemilik tanah sempat menawarkan agar pak Ferdy-lah yang membeli tanah tersebut, namun ia belum mampu menerima tawaran tersebut. Pak Ferdy sampai harus menjadi kuli bangunan untuk mencukupi dana pembelian bangunan tersebut, tapi tetap tidak mampu menutupi biaya pembelian tanah dan bangunan. Ia hanya bisa berserah kepada Tuhan. Menurutnya, pelayanan yang sudah diberikan Tuhan pasti akan terus dibela oleh Tuhan, apapun masalah yang dihadapi. Dan benar saja, Tuhan yang hidup memberikan bantuan tepat pada waktunya. Pak Ferdy dimampukan melunasi tempat tersebut. Melalui sebuah artikel dimuat dalam buletin dan website Superbook, ia memperoleh beberapa donator yang membantu pak Ferdy untuk melunasi sisa pembayaran tanah tersebut.

Kini pak Ferdy dan istrinya serta dibantu oleh 2 orang guru sekolah minggu, tetap setia hadir di pedalaman hutan lindung Duriankang, setiap hari sabtu dan minggu untuk melayani anak-anak di lingkungan tersebut. Dari sekitar 90 anak, 50 orang anak sudah dilayani oleh Sekolah Minggu tersebut. Kerinduan mereka adalah untuk bisa melayani dan memberikan dampak positif di lingkungan hutan lindung tersebut.

Superbook Admin

Official Writer
Share :

Tags :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK