ARTICLE

Thu - Oct 17, 2019 / 1625 / Inspirational

ARTIS KOREA, SULLI, BUNUH DIRI! APA YANG BISA KITA PELAJARI DARI KASUS INI?

Baru-baru ini, kita dikejutkan dengan berita meninggalnya salah satu artis K-Pop, Sulli, mantan personel girlband F(X). Sulli meninggal gantung diri, diduga karena menderita depresi. Tentu, dengan kejadian ini, para pelayan generasi anak harus semakin waspada terhadap artis idola anak. Bisa jadi, anak-anak menjadi korban karena menganggap apa yang dilakukan idolanya benar.

Baca juga: SIKAP ANAK BERUBAH? YUK PELAJARI SEBABNYA!

Jadi, sebelum itu terjadi, yuk kita lindungi mereka bersama dengan beberapa hal

  1. Be aware dengan media sosial anak

Salah satu dugaan terkuat kenapa Sulli bunuh diri adalah bullying di media sosialnya. Media sosial adalah salah satu hal yang harus kita pantau. Kita kadang malas check media sosial anak, karena berpikir tidak akan terjadi hal yang buruk. Ingat kak, Sulli hanyalah contoh korban yang terlihat. Selain Sulli, banyak korban bullying dari media sosial yang memutuskan untuk bunuh diri.

Jadi, apa yang harus dilakukan? SuperParents, terapkan jam-jam khusus untuk akses media sosial. Untuk kakak GSM, kakak bisa disiplinkan mereka untuk tidak membuka handphone selama ada di sekolah Minggu. Oh iya, kakak GSM dan SuperParents pun harus bekerjasama perhatikan konten yang diakses atau diposting anak di media sosialnya ya. Jika sudah mulai aneh, ingatkan mereka.

Sumber: Somag News
  1. Menjadi pendengar yang baik

Tanpa sadar, kita lebih suka mengatur perasaan anak daripada mengerti perasaan anak. Contohnya, ketika mereka sedih, kita lebih sering bilang “Udah, jangan sedih. Gak boleh cengeng” dibanding “Kamu kenapa? Sini, cerita.” Padahal, anak lebih butuh didengarkan terlebih dahulu dibanding diarahkan.

Inilah yang membuat anak takut cerita ke orang tuanya. Bagi mereka, SuperParents atau kakak GSM tidak mengerti. Jadi, menjadi pendengar yang baik itu penting. Emosi anak akan terkontrol karena ada seseorang yang mendengarkannya. Ingat, salah satu alasan Sulli bunuh diri adalah karena kesepian dan tidak punya tempat bercerita, padahal ia seorang artis. Jadi, menjadi pendengar yang baik itu penting!

Sumber: wprl.org
  1. Dasari hidup mereka dengan FIRMAN TUHAN

Semua ilmu tadi tidak akan berguna kalau kaka tidak ajari mereka untuk menghidupi firman Tuhan terlebih dahulu. Ingat, Firman Tuhan lah yang mengubahkan hidup anak. Mulai buat disiplin rohani, seperti baca alkitab setiap pagi, atau baca alkitab berapa pasal sehari, dan jangan lupa jam doa anak.

Tapi, jangan hanya didisiplinkan saja. Dampingi mereka, agar mereka bisa semakin paham tujuan mereka melakukan disiplin tersebut, dan bisa belajar juga tentang kebenarang firman Tuhan dari kakak. Pasti bakal seru banget!

Baca juga: LAGU-LAGU YANG COCOK UNTUK COVER #MAKELAGUSMHITSAGAIN (PART 2)

Dari cerita ini, kita tahu satu hal, bahwa popularitas tidak menjamin rasa aman dan damai. Jadi, kita harus kemana dong agar bisa aman dan damai? Ya, cuman ada satu jalan. Yesus Kristus namanya! Muridkan anak untuk kenal Kristus dan bersandar padaNya. Ketika dasar hidup anak kuat tertanam dalam Kristus, nilai dunia tidak akan bisa masuk.

Superbook pun saat ini sedang berjuang untuk memuridkan anak-anak di Indonesia dan menciptakan generasi anak yang mengasihi Tuhan, mencintai firman Tuhan dan menjadi misioner. Jika kakak ingin bergerak bersama Superbook untuk memenangkan generasi, yuk klik tulisan di bawah…

Klik tulisan ini untuk melayani bersama Superbook

Daniel Okta

Content Write
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK