Beberapa bulan terakhir ini banyak bencana alam yang melanda dunia. Berada di kawasan ring of fire, Indonesia tidak luput dari bencana alam dalam hal ini gempa bumi. Tak main-main, gempa yang mengguncang beberapa wilayah di Indonesia memiliki skala besar.

Gempa bumi Lombok, gempa dan tsunami yang menerjang Palu dan Donggala telah menelan ratusan korban jiwa. Pagi ini (Selasa, 02/09/2018) pun terjadi gempa bumi di Sumba.

Mengantisipasi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu, Super Parents perlu membekali diri tentang mitigasi bencana. Secara singkat, mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Berikut ini tiga langkah yang perlu Super Parents sampaikan dan ajarkan kepada anak ketika menghadapi gempa bumi:

Sumber Gambar: Tribun News

1. Jika terjadi gempa, tetap tenang.

2. Bersembunyilah di bawah meja dan lindungi kepala.

3. Apabila gempanya sudah berhenti, ajak anak berbaris (ikuti orangtua jika berada di dekat mereka) kemudian keluar dari rumah atau gedung bersama-sama.

Agar anak mudah ingat, ada baiknya Super Parents melakukan beberapa kali simulasi di rumah.

Membekali diri sendiri dan anggota keluarga dengan mitigasi bencana adalah salah satu keinginan Tuhan juga loh. Dalam Lukas 14:31 dikatakan, “raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?” Melalui ayat ini Tuhan mendorong agar umat-Nya hidup dengan perencanaan.

Berjaga-jaga memang sangat perlu tapi berusahalah untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir. Ketenangan sangat membantu kita berpikir lebih jernih sehingga dapat mengambil tindakan dengan tepat.

Carryn Graciano

Penulis Konten

Share :