“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” — Mazmur 37:5
Naaman adalah seorang panglima besar. Ia pemberani, dihormati, dan berjaya. Tapi di balik semua itu, ia menyimpan luka yang tak bisa ditutupi: kusta.
Sakit ini menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia mulai mencari Tuhan dan akhirnya menemukannya, lewat cara yang sangat tidak terduga: dari perkataan seorang gadis kecil, dan perintah nabi untuk mandi tujuh kali di sungai Yordan.
“Naaman, panglima tentara raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi... tetapi orang itu sakit kusta.”
— 2 Raja-raja 5:1
Tapi sebelum taat, Naaman sempat marah dan menolak.
Kenapa? Karena caranya tidak sesuai harapannya. Ia mengira Tuhan akan bekerja lewat ritual megah, bukan perintah sederhana yang seolah merendahkannya.
Ini menunjukkan sesuatu yang penting:
Bahkan tokoh besar seperti Naaman pun bisa membatasi Tuhan tanpa sadar.
Selama ia masih merasa kuat, selama logikanya masih bekerja, selama ia punya kuasa untuk mengatur... ia tidak memberi ruang bagi cara Tuhan.
Dan kita pun bisa seperti itu
Pernah gak sih kamu merasa begitu yakin bahwa suatu hal adalah kehendak Tuhan… tapi di tengah jalan, kamu mulai ragu: 'Jangan-jangan ini cuma keinginanku yang aku bungkus dengan rohani?'
Kadang kita mulai dari hati yang tulus, sungguh ingin ikut kehendak Tuhan. Tapi seiring waktu, rasa ingin punya kendali perlahan menyusup. Kita mulai mengatur, mendorong, mendikte arah... dan tanpa sadar, 'kita meminta Tuhan untuk mengikuti kita', bukan sebaliknya.
Membedakan mana kehendak Tuhan dan mana kehendak diri sendiri bukan hal yang mudah. Berikut beberapa tanda dan pertanyaan reflektif untuk membantu kita mengenali suara-Nya:Tapi itu adalah proses yang Tuhan pakai untuk membentuk hati yang makin peka dan berserah.
1. Apakah Ini Sejalan dengan Firman Tuhan?
Kehendak Tuhan tidak akan pernah bertentangan dengan kebenaran-Nya.
Kalau suatu pilihan menuntun pada kompromi, kebohongan, atau menjauh dari kasih dan integritas, maka itu bukan dari Tuhan seindah apa pun kelihatannya.
2. Apakah Aku Bisa Berserah pada Hasilnya?
Kehendak pribadi biasanya bersikeras: 'Ini harus terjadi.'
Kehendak Tuhan mengajarkan: 'Tuhan, kalau ini dari-Mu, buka jalan. Tapi kalau bukan, aku rela Engkau tutup.'
3. Apakah Aku Sedang Terbuka atau Membenarkan Diriku?
Kadang kita tahu jawaban Tuhan... tapi kita mencari-cari pembenaran supaya tetap bisa jalani keinginan kita.
Hati yang terbuka berkata, 'Tuhan, koreksi aku kalau aku salah.'
BACA JUGA : Saat Hati Belajar Tunduk, Tuhan Mendekat Lebih Dalam
Naaman tidak tahu bahwa sakitnya justru an menjadi jalan untuk mengenal Tuhan.
Dan kita pun sering tidak sadar bahwa kelemahan, kekecewaan, atau situasi yang tidak sesuai rencana… adalah cara Tuhan mengetuk hati kita kembali.
Jika Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau membutuhkan bimbingan konseling, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling(klik disini) CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.
Download PDFSuperbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK