ARTICLE

Thu - Apr 06, 2017 / 3839 /

Saat Anak Nggak Mau ke Gereja, Haruskah Orang Tua Memaksa?

Kalau bisa kita pikirkan, kita sedang melayani Tuhan yang nggak pernah memaksakan diri-Nya untuk dilayani. Firman Tuhan berkata bahwa Tuhanlah yang membuka jalan bagi kita untuk bisa menikmati hadirat-nya melalui karya penebusan Yesus Kristus. Dia sama sekali tidak pernah memaksa kita untuk melalui pintu yang sudah Dia sediakan. Cara yang Dia lakukan hanya dengan membuka pintu selebar-lebarnya dan membiarkan semua orang untuk datang kepada-Nya.

Tapi pilihan bebas ini bisa juga membuat orang tua jadi bingung. Karena di satu sisi, setiap orang tua juga bertanggung jawab untuk memperkenalkan Tuhan kepada anak-anaknya. Karena itulah orang tua tak jarang jadinya harus memaksakan anak-anak mengenal Tuhan dimulai dari ikut ke gereja. Jika sebagian anak senang mengikuti ibadah karena sudah menyadari kasih Tuhan, maka tidak dengan anak-anak yang lain yang justru merasa kalau gereja itu membosankan atau sangat tidak menarik. Dalam kasus ini, orang tua Kristen akan mulai bertanya-tanya apakah mereka memang harus memaksakan anak-anaknya ke gereja?

Untuk tahu jawabannya, mari menjawab pertanyaan ini dulu: Kenapa kita harus memaksa anak pergi ke gereja? Sebagian besar orang tua pasti akan menjawab, “Karena aku mau anak-anakku bertemu Tuhan.” Tapi satu hal yang pasti, anak-anak tidak perlu harus pergi ke gereja untuk mereka bisa mengalami Tuhan.

Pergi ke gereja dan mengikuti ritual ibadah agama bukan satu-satunya cara untuk mengalami Tuhan. Tapi kita bisa mengalami Tuhan di tengah-tengah keluarga kita, di sekolah, dalam hubungan dan persahabatan. Faktanya, Tuhan ada dimana-mana dan Tuhan punya cara sendiri untuk menunjukkan diri-Nya kepada anak. Salib-Nya telah membuat jalan bagi semua orang untuk mengalami-Nya.

Alasan penting kenapa anak tak ingin ke gereja

Salah satu alasan yang membuat anak malas ke gereja bisa saja karena komunitas gereja yang membuatnya tidak nyaman. Supaya anak tertarik mengikuti ibadah gereja setiap minggu, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membangun komunitas yang baik dan menarik di dalam gereja itu sendiri. Komunitas ini harus dipastikan berdampak bagi pertumbuhan rohani anak, misalnya kelompok sel, kelompok belajar, kelompok bermain dan sebagainya. Nggak ada tempat lain untuk mendapatkan komunitas yang sehat selain dari komunitas di gereja.

Karena pada dasarnya Tuhan tidak pernah memaksakan diri-Nya kepada siapapun, maka Dia pun akan membiarkan setiap orang menemukan diri-Nya dengan caranya sendiri.

Dalam Roma 5: 8 dikatakan, 'Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”  Ayat ini menunjukkan bagaimana pengorbanan Yesus di kayu salib itu adalah sebuah wujud dari cinta yang tulus meskipun tak semua orang bisa menerima-Nya. Karena itulah orang tua harusnya bisa belajar untuk melepaskan pilihan kepada anak, sehingga anak bisa mengalami secara pribadi Tuhan itu sendiri. Dan tentunya anak juga harus menemukan tuhan itu sendiri dari cara hidup orang tua di rumah. Dan tentunya orang tua juga harus terus mendoakan anak. 

Sumber : Christiantoday.com/jawaban.com (lori mora)

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK