Ayat Renungan: 'Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan.' Ester 2:12
'Kapan ya perubahannya kelihatan?'
'Udah setahun aku konsisten, tapi kok belum ada hasilnya ya?'
'Aku capek, rasanya kaya gak ada progres...'
Pernahkah kita ngeluh kaya gitu? Coba yuk kita lihat kisahnya Ester. Ratu Ester mengingatkan kita: sebelum dipakai Tuhan secara luar biasa, ia melalui 12 bulan masa persiapan (Ester 2:12). Gak instan. Gak mudah. Tapi setiap tahap itu disengaja oleh Tuhan.
Perawatan tubuh (6 bulan dengan minyak mur, 6 bulan dengan rempah-rempah)
Pelajaran adat istana (hal yang sama sekali asing baginya)
Antrean panjang (menunggu giliran bertemu raja)
Nggak berbeda dengan kita hari ini:
Kita yang engulangi nasihat yang sama ratusan kali pada anak.
Kita yang belajar sabar mengampuni kesalahan yang berulang.
Kita yang alami stuck atau kegagalan berulang.
Frustasi? Wajar. Menyerah? Jangan.
Ester tidak hanya belajar merawat kecantikan fisik, tapi juga ketabahan dan kerendahan hati. Begitu pula kita:
'Ketika anak tantrum, Tuhan sedang melatih kesabaran kita.'
'Ketika kerjaan sepi, stuck atau gagal, Tuhan mau kita punya semangat juang dan terus belajar.'
'Kesetiaan dalam hal kecil adalah ujian untuk hal besar.'
Bayangkan jika Ester protes:
'Ngapain sih 6 bulan pake minyak mur? Aku kan cuma mau ketemu raja!'
Tapi justru proses itu membuatnya berbeda dari gadis lain.
Dalam proses kita:
Doa-doa seolah tidak dijawab sedang membentuk ketergantungan kita pada Tuhan.
Kebiasaan kecil (seperti membaca Alkitab 5 menit sehari) suatu hari akan berbuah.
Ester baru 'dipakai Tuhan' setelah bertahun-tahun hidup sebagai yatim piatu. Tapi saat waktunya tepat, semua persiapannya berguna.
'Anak yang sulit diatur hari ini, mungkin sedang dipersiapkan jadi pemimpin yang tangguh besok.' atau
'Kegagalan hari ini bisa menjadi kesaksian yang membangun orang lain nanti.'
Daripada: 'Aku tidak tahan lagi!'
Coba ucapkan: 'Tuhan, aku percaya Engkau sedang bekerja dalam proses ini.'
Tulis 1 kemajuan kecil minggu ini (contoh: 'Anakku akhirnya mau cuci piring tanpa diminta 2x' atau 'usahaku mulai ada yang lirik walau masih sedikit').
Tempel di kulkas sebagai pengingat bahwa Tuhan tidak pernah bekerja sia-sia.
Seperti Ester punya Mordekhai dan bangsanya yang berpuasa baginya, kita butuh:
Teman sesama parents untuk saling menguatkan.
Kelompok doa yang menopang pergumulan sehari-hari.
'Prosesmu hari ini adalah cerita kesaksian anakmu di masa depan.'
Download PDFSuperbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK