SuperParents, pernahkah merasa bingung saat anak tiba-tiba marah, menangis, atau diam tanpa alasan yang jelas? Reaksi ini mungkin saja adalah cara anak mencoba mengungkapkan perasaannya. Sebagai orang tua, penting bagi SuperParents untuk belajar memahami perasaan anak agar hubungan dengan mereka semakin terhubung, erat dan harmonis.
Anak-anak sering kali belum mampu mengungkapkan emosi mereka dengan kata-kata. Sehingga penting bagi kita untuk bisa belajar memahami apa yang mungkin sedang mereka rasakan. Ini akan membangun rasa percaya diri mereka serta membangun ikatan emosional yang kuat antara anak dan orang tua.
Anak yang merasa dipahami cenderung lebih terbuka dalam berbicara dan lebih mudah diarahkan. Sebaliknya, jika anak merasa diabaikan, mereka bisa merasa kesepian, bahkan kehilangan kepercayaan pada orang tua.
1. Menjadi Pendengar yang Baik
Biasakan untuk tidak memotong pembicaraan anak. Saat anak ingin bercerita, berhentilah sejenak dari aktivitas kita. Tatap mata mereka dan dengarkan dengan penuh perhatian.
BACA JUGA: Menyambut Kelahiran Adik: Orang Tua Perlu Lakukan Ini Pada Kakak
2. Validasi Perasaan Anak
Katakan, “Mama/papa paham kok kalau kamu sedang sedih,” atau, “Wajar kok kalau kamu merasa kecewa.” Dengan begitu, anak merasa emosi mereka diterima.
3. Tanyakan dengan Lembut
Tanyakan apa yang membuat mereka merasa seperti itu. Hindari nada menghakimi, agar anak merasa nyaman untuk berbicara.
4. Ajarkan Cara Mengelola Emosi
Setelah memahami perasaannya, bantu anak untuk mengatasi emosi tersebut. Misalnya, mengajarkan doa untuk memohon ketenangan, atau memberi contoh bagaimana mengatasi rasa marah dengan cara yang positif.
5. Sediakan Waktu Berkualitas
Luangkan waktu setiap hari untuk bermain atau berbicara dengan anak. Momen ini membantu SuperPaarents lebih mengenal kepribadian mereka dan memahami apa yang sedang mereka rasakan.
SuperParents, mari terus belajar memahami perasaan anak dan bangun hubungan yang erat dengan mereka.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK