SuperParents, pernahkah kita membentak anak karena lelah, lalu menyadari bahwa reaksi itu berlebihan? Mungkin kita berpikir, 'Ah, nanti dia juga lupa,' atau, 'Aku kan orang tua, gak perlu minta maaf.' Tapi, bayangkan ini: wajah anak SuperParents yang awalnya ceria berubah suram, mata kecilnya menatap kita dengan kebingungan dan kesedihan. Di dalam hatinya, ia mungkin bertanya, 'Kenapa Papa/Mama marah begitu?'
Sebagai orang tua, kita memang manusia biasa. Kita bisa lelah, salah paham, atau kehilangan kendali. Namun, satu hal yang sering kita lupakan adalah bahwa anak juga punya perasaan. Ketika kita salah, mereka membutuhkan pengakuan itu, bahkan lebih dari kita.
Jika saat anak berbuat salah, kita menuntut mereka untuk segera meminta maaf dan mengakui kesalahan mereka. Apakah kita sebagai orang tua yang berbuat salah kepada mereka sudah memberi teladan yang sama untuk meminta maaf?
Bagi Sebagian orang tua, meminta maaf kepada anak masih dianggap akan mengurangi wibawa orang tua di hadapan anak. Padahal, meminta maaf kepada anak justru adalah langkah penting dalam mendidik anak.
Saat kita menunduk setara dengan mata anak, mengakui kesalahan, dan berkata, 'Maaf ya, Nak, tadi Mama/ Papa salah,' itu bukan hanya kata-kata. Itu adalah momen di mana anak akan merasa dihargai. Ia melihat bahwa orang tuanya yang hebat pun bisa salah, dan itu tidak apa-apa.
BACA JUGA: Parents, Yuk Belajar Pahami Perasaan Anak
Meminta maaf mengajarkan anak dua hal penting: bahwa setiap orang bisa salah, tapi perlu memperbaikinya, dan bahwa mereka sendiri pantas untuk dihormati, meskipun masih kecil.
Bayangkan malam yang tenang. SuperParents duduk di samping anak yang masih terlihat sedih setelah kejadian tadi. Dengan suara lembut, SuperParents berkata, 'Nak, tadi Papa/Mama salah karena membentak. Maaf ya, Papa/Mama tidak seharusnya marah begitu.'
Tangan kecilnya mungkin akan segera memegang tangan kita, dan ia berkata, 'Gak apa-apa, Ma/Pa.' Namun, di dalam hatinya, ia merasa lega. Ia tahu bahwa kasih sayang SuperParents lebih besar dari kesalahan yang terjadi.
SuperParents, saat kita meminta maaf, anak-anak belajar bahwa orang tua pun tidak selalu benar. Ini membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati, tidak gengsi mengakui kesalahan, dan mau memperbaiki diri.
Mari kita jadikan keluarga sebagai tempat yang penuh kasih dan pengertian. Tempat di mana kesalahan tidak disembunyikan, tetapi diakui dan diperbaiki. Dengan begitu, anak-anak kita akan belajar tentang kasih yang sejati, bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan kita.
Hari ini, jika SuperParents merasa ada yang perlu diperbaiki, mulailah dengan satu kata sederhana: 'Maaf.' Itu mungkin terlihat kecil, tetapi maknanya sangat besar di hati anak kita.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK