Kegagalan adalah bagian dari hidup yang bisa membuat kita merasa sedih atau kecewa. Namun, ketegaran adalah sikap yang membantu kita tetap kuat dan terus berusaha meskipun mengalami kegagalan. Mari kita pelajari bersama bagaimana cara menghadapi kegagalan dengan ketegaran.
Amsal 24:16 'Karena tujuh kali orang benar jatuh, tetapi ia bangkit kembali.'
Bayangkan seorang pelari yang ikut lomba. Saat lomba berlangsung, ia terjatuh dan hampir tidak bisa melanjutkan. Namun, setelah beberapa saat, ia berdiri kembali dengan penuh semangat dan melanjutkan lomba sampai selesai. Meskipun pelari ini merasa sakit dan kelelahan, ia tidak menyerah. Dia terus berlari hingga mencapai garis finis. Itulah ketegaran! Meskipun jatuh, ia bangkit lagi dan menyelesaikan perlombaan.
BACA JUGA: Apa Itu Ketegaran di Dalam Tuhan?
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, kegagalan adalah kesempatan bagi kita untuk bangkit dan belajar. Seperti pelari dalam perumpamaan, kita bisa menghadapi kegagalan dengan ketegaran dan terus berusaha sampai kita berhasil. Ketika anak-anak mengalami kegagalan, baik itu di sekolah, dalam olahraga, atau di tempat lain, ingatkan mereka bahwa mereka bisa bangkit kembali dan mencoba lagi.
Kegagalan bisa sangat sulit untuk dihadapi, terutama bagi anak-anak yang mungkin belum sepenuhnya memahami bagaimana cara mengatasinya. Sebagai orang tua, penting untuk SuperParents memberikan dukungan emosional dan dorongan positif. Jadilah contoh ketegaran bagi anak-anak SuperParents dengan menunjukkan bagaimana SuperParents mengatasi kegagalan dan tantangan dalam hidup. Ingatkan mereka bahwa kegagalan bukanlah akhir, tetapi peluang untuk belajar dan menjadi lebih kuat.
Dengan bimbingan dan dukungan SuperParents, anak-anak akan lebih siap menghadapi kegagalan dengan ketegaran dan semangat. Berikan mereka keyakinan bahwa mereka tidak sendirian, dan Tuhan selalu bersama mereka, memberikan kekuatan untuk bangkit dan mencoba lagi.
Download PDFSuperbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK