Mengajarkan anak untuk bersyukur merupakan salah satu nilai penting yang dapat membentuk karakter positif mereka sejak dini. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering lupa untuk menyadari berkat-berkat kecil yang kita terima. Padahal, mengucap syukur tidak hanya membuat kita lebih bahagia, tetapi juga membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang lebih positif.
Sebagai orang tua, mengajarkan anak bersyukur bisa dilakukan dengan cara sederhana. Salah satu metode yang efektif adalah melalui kegiatan harian, seperti yang dilakukan oleh Kendru dan ibunya, Ibu Grace, melalui Toples Syukur sebuah campaign untuk mengajarkan anak bersyukur dari program Superbook yang dilakukan selama sebulan penuh dibulan September kemarin.
Bersyukur adalah sikap yang dapat membantu anak-anak menjadi lebih bahagia, lebih peka terhadap kebaikan yang mereka terima, dan lebih rendah hati. Anak yang terbiasa mengucap syukur akan lebih mampu menghadapi tantangan tanpa mudah menyerah, karena mereka terbiasa melihat sisi positif dalam setiap situasi.
Sebelum mengikuti kegiatan Toples Syukur, Kendru seringkali tidak ingat untuk membawa Alkitabnya ke ibadah Rabu Ceria di gereja. Bahkan, ia belum lancar membacanya. Ibu Grace merasa bahwa putranya masih kurang menyadari pentingnya rasa syukur dan mengembangkan kedekatan dengan Tuhan.
Foto Kendru dan mama
Namun, setelah mengikuti rutinitas sederhana mengisi toples syukur setiap malam, perubahan besar mulai terlihat dalam diri Kendru. Setiap malam sebelum tidur, ia menuliskan satu hal yang ia syukuri, lalu memasukkannya ke dalam toples. Kebiasaan ini ternyata memberikan dampak yang luar biasa. Sekarang, Kendru selalu ingat untuk membawa Alkitab ke ibadah, bahkan dengan penuh semangat ia mengingatkan ibunya, 'Ma, toples syukurku belum aku isi dan tulis!'
BACA JUGA: AJARKAN ANAK SELALU BERSYUKUR LEWAT TOPLES UCAPAN SYUKUR YUK
Ibu Grace sangat terharu melihat perubahan positif ini. Putranya yang dulu kurang peduli dengan hal-hal rohani, kini menjadi anak yang lebih peka dan mulai menyadari betapa pentingnya bersyukur dan mendekatkan diri kepada Tuhan. “Saya merasa sangat bersyukur melihat perubahan ini. Kendru bukan hanya belajar bersyukur, tetapi juga mulai lebih sadar dan mau mendekatkan diri kepada Tuhan,' ungkapnya dengan bangga. Kendru adalah satu dari banyaknya anak yang mengalami dampak dari program pemuridan Superbook yang bisa kita temukan.
Mengajarkan anak bersyukur bisa dilakukan melalui hal-hal kecil dan sederhana, seperti:
1. Membuat Daftar Syukur: Ajak anak untuk menuliskan atau menyebutkan satu hal yang mereka syukuri setiap hari.
2. Memberi Contoh: Orang tua yang sering mengucap syukur akan menjadi teladan bagi anak-anak.
3. Melalui Aktivitas Rutin: Seperti yang dilakukan Kendru, menggunakan Toples Syukur atau jurnal syukur bisa membantu anak-anak lebih terstruktur dalam mengungkapkan rasa syukur mereka.
4. Mengapresiasi Hal-Hal Kecil: Ajari anak untuk tidak hanya bersyukur atas hal-hal besar, tetapi juga untuk hal-hal kecil yang sering terlupakan.
Dengan membiasakan anak-anak bersyukur, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih positif, kuat dalam iman, dan mampu menghadapi berbagai tantangan dengan hati yang penuh rasa syukur. Seperti halnya Kendru, perubahan kecil bisa membawa dampak besar bagi perkembangan karakter anak.
Mari kita mulai tanamkan kebiasaan bersyukur pada anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat, rendah hati, dan selalu dekat dengan Tuhan.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK