Shalom SuperParents!

Mari kita ajak anak-anak kita untuk merenungkan Firman Tuhan. Cobalah tanyakan kepada mereka, pernahkah mereka memiliki teman yang selalu berbuat jahat terhadap mereka? Bagaimana mereka menanggapi hal tersebut? Apakah mereka akan membalas dengan kejahatan, ataukah mereka memilih untuk mendoakannya?

Ajaklah anak-anak kita untuk mendengarkan cerita dari Alkitab menonton bersama-sama kisah dalam Superbook tentang orang Samaria yang Baik Hati. Orang Samaria, meskipun tinggal di dekat orang Yahudi, sering dianggap asing dan rendah oleh mereka karena perbedaan agama dan tradisi. Namun, dalam kisah ini, seorang Yahudi diserang oleh perampok dan dibiarkan terluka di jalan. Ada 2 orang Yahudi, termasuk seorang imam dan seorang yang bekerja di bait suci, memilih untuk berpaling dan tidak membantu. Namun, seorang Samaria lewat dan merasa iba. Meskipun hubungan antara orang Yahudi dan Samaria tidak baik, dia memilih untuk membantu, membersihkan luka-lukanya, memberinya pakaian, membawa ke penginapan, bahkan membayar biaya dan memastikan agar dia sembuh.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah orang Samaria ini adalah pentingnya menolong sesama kita, baik teman dekat maupun orang yang mungkin pernah berbuat jahat terhadap kita.

Dalam Injil Matius, kita diajarkan untuk mendoakan orang yang berbuat salah kepada kita, agar kita bisa mengampuni mereka. Kita juga diajarkan untuk mengasihi musuh-musuh kita dan berdoa bagi mereka yang menganiaya kita (Matius 5:44). Mengampuni orang yang bersalah kepada kita adalah prinsip yang sama pentingnya, seperti kita memohon pengampunan atas kesalahan kita kepada Tuhan (Matius 6:12).

Download PDF

Jery Patampang

Penulis Konten

Share :