ARTICLE

Mon - Jan 16, 2017 / 2513 / Parenting

Love Start At Home

Ada sebuah cerita yang mengusik penulis beberapa hari terakhir ini, yaitu tentang seorang anak yang bertanya kepada mama kandungnya, Anak itu bertanya: “Ma, kalau tas mahal mama dititip ke pembantu, apakah mama bersedia?” Kemudian dengan nada tinggi mamanya membalas pertanyaan anaknya itu dengan pernyataan: “Tidak mungkinlah nak mama menitipkan tas mahal mama, lagian mama tidak percaya kepada mba untuk titip tas mahal mama itu!” kemudian anak itu menjawab: “Kalau begitu kenapa mama mau menitipkan aku sama mba dalam waktu lama?”. Jawaban anaknya itu membuat mamanya terdiam.
 
Cerita diatas menunjukan bahwa tidak semua orangtua menghargai anaknya dengan seutuhnya, banyak generasi atas yang belum sepenuhnya menghargai generasi bawah dalam hal ini anak anak. Permasalahan di kota besar adalah kedua orangtua yang sama sama sibuk membuat kurangnya anak anak mendapat perhatian.
 
Seorang tokoh Pemerhati anak anak yang membuka sekolah Gratis di Papua yaitu bapak Daniel Alexander berkata bahwa kita hidup di generasi fatherless, generasi dimana banyak anak kehilangan figur ayah. anak anak haus akan pelukan dan kasih sayang seorang ayah. penulis pernah bertanya ke beberapa orangtua yang tidak terlalu setuju dengan pendapat ini , mereka mengatakan bahwa tuntutan hidup justru yang membuat mereka tidak ada waktu banyak dengan anak anaknya, sementara pendapat lain ada yang mengatakan bahwa semua bisa dicarikan solusi asalkan ada komunikasi yang baik dan bisa memberiikan perhatian yangg baik buat anak anaknya.
 
Pada akhirnya kasih menjadi jawaban dari permasalahan ini. Kasih ini bisa diuraikan lebih detail bagaimana bisa dihadirkan di antara orangtua dan anak. hal ini perlu usaha dan kerja keras karena anak anak membutuhkan kasih yang sehat dari papa dan mama. dengan begitu akan membantu anak anak bertumbuh dan bergaul secara sehat, ketika dia diperlakukan dengan kasih, maka anak itu akan membagikan kasih ke sesama temannya dan siapapun yang dia temui.
Meidy

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK