Bagi banyak keluarga, Natal adalah momen penuh kebahagiaan untuk berkumpul bersama keluarga besar. Namun sayangnya, tidak semua anak menyambut momen ini dengan sukacita.
Ada anak-anak yang merasa tidak nyaman atau bahkan takut saat kumpul keluarga karena berbagai alasan, seperti pengalaman kurang menyenangkan di masa lalu, komentar yang menyakitkan, dibanding-bandingkan, atau konflik keluarga bisa menjadi bayangan yang membebani hati mereka.
Sebagai orang tua, tugas SuperParents adalah menjadi tempat aman bagi anak. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Sebelum acara kumpul keluarga, cobalah berbicara dengan anak. Tanyakan dengan lembut, 'Apa yang kamu rasakan kalau kita berkumpul nanti?'.
Dengarkan tanpa menghakimi. Mungkin anak merasa takut dengan komentar seperti, 'Kok kamu kurusan?' atau, 'Kenapa nilaimu tidak bagus kaya saudaramu?' Dengan mengetahui kekhawatiran mereka, kita bisa mempersiapkan diri untuk melindungi mereka.
BACA JUGA: 10 Ide Kado Natal untuk Anak yang Bermanfaat dan Bermakna
Ajarkan anak cara menghadapi komentar yang kurang menyenangkan. Beri contoh jawaban yang sopan tetapi tegas, seperti, 'Terima kasih sudah perhatian, saya sedang belajar lebih baik.' Dengan begitu, anak tahu bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi situasi tersebut.
Saat kumpul keluarga, jadilah tempat berlindung bagi anak. Jika ia tampak tidak nyaman, dampingi dan beri pelukan atau ajak berbicara sebentar di tempat yang lebih tenang. Pastikan anak tahu bahwa kita selalu ada untuknya.
Jika suasana kumpul keluarga terasa berat, imbangi dengan tradisi Natal yang penuh kasih di rumah. Dengan ini, anak akan mengingat Natal sebagai momen sukacita bersama keluarga.
SuperParents, Natal seharusnya menjadi momen yang menghangatkan hati, bukan yang menakutkan. Dengan dukungan dan kasih kita, anak dapat belajar menghadapi situasi sulit dengan lebih percaya diri.
Jadikan rumah dan hati kita sebagai tempat paling nyaman untuk anak-anak, sehingga mereka merasakan damai Natal yang sejati.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK