“Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.” 1 Petrus 1:15–16
Sering kali kita mengira “kudus” itu berarti tidak pernah salah, selalu sempurna, atau hidup tanpa cela. Padahal, kekudusan bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang arah hati.
Kekudusan berarti hidup yang dipisahkan bagi Tuhan bukan menjauh dari dunia, tapi hadir di tengah dunia dengan cara yang berbeda. Menjadi kudus adalah ketika seorang guru sekolah minggu memilih bersabar menghadapi anak yang sulit.
BACA JUGA : Yuk, Ajak Anak ke Superbook Meet & Greet Bareng Gizmo di Bandung!
Ketika orangtua memilih mengampuni meski hatinya disakiti. Ketika kita menolak ikut arus gosip, atau tetap jujur di tengah tekanan. Semua itu adalah bentuk kekudusan yang nyata, sederhana, tapi berdampak besar.
Allah tidak mencari orang yang sempurna, tetapi hati yang mau dibentuk. Ia tidak menuntut kita langsung suci, tapi Ia memanggil kita untuk mau disucikan — setiap hari, sedikit demi sedikit, lewat keputusan kecil yang memuliakan-Nya.
Kekudusan bukan sekadar status rohani, tapi gaya hidup yang membawa damai, kasih, dan kehadiran Allah ke mana pun kita pergi. Ketika kita hidup kudus, dunia akan tahu: Allah masih bekerja lewat hidup manusia yang mau taat.
Kekudusan tidak membuat kita menjauh dari dunia — justru memampukan kita hadir dengan cara yang lebih murni, lembut, dan penuh kasih. Biarlah lewat hidup yang setia dan benar, orang lain merasakan bahwa Allah benar-benar hidup di antara kita.
Download PDF
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK