ARTICLE

Mon - May 26, 2025 / 108 / Daily Devotional

Ketika Rasa Iri Menguasai Hati

Ayat Renungan: 'Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.' Kejadian 25:28 (TB)

SuperParents, pernahkah kita merasa iri?

Mungkin bukan iri karena hal besar seperti rumah atau jabatan. Tapi hal-hal kecil yang ternyata cukup membuat hati kita terasa gak nyaman. Contohnya saat melihat anak tetangga yang prestasinya luar biasa, atau melihat suami orang lain yang tampak lebih romantis dari media sosial, atau bahkan ketika merasa anak kita lebih dekat dengan Papa atau Mamanya dibandingkan dengan kita. Ya, rasa iri bisa datang dari hal-hal yang tampak sederhana.

Alkitab mencatat bahwa Yakub dan Esau tumbuh dalam keluarga yang memiliki kasih yang tidak seimbang. Ishak lebih menyayangi Esau, sedangkan Ribka lebih dekat dengan Yakub. Dari sinilah muncul benih kecemburuan dan persaingan di antara saudara kandung. Bukan karena mereka jahat, tetapi karena hati manusia memang mudah merasa tidak cukup saat kasih terlihat tidak adil.

Sebagai orang tua, kadang tanpa sadar kita pun bersikap seperti Ishak dan Ribka. Kita lebih sabar pada anak yang penurut, lebih cepat marah pada anak yang keras kepala. Padahal, setiap anak unik dan butuh kasih yang utuh, bukan dibanding-bandingkan. Kalau tidak hati-hati, sikap kita bisa menanamkan rasa iri dan luka di hati mereka.

BACA JUGASaat Doa Tak Langsung Dijawab: Belajar dari Penantian Abraham

Tapi mari kita jujur, rasa iri bukan cuma urusan anak-anak. Kita pun bisa merasa iri kepada orang lain. Dan saat rasa iri itu dibiarkan tumbuh, ia bisa menjauhkan kita dari damai sejahtera, bahkan dari orang-orang yang kita kasihi.

SuperParents, renungan hari ini mengajak kita untuk jujur pada hati sendiri. Apakah ada rasa iri yang sedang kita pendam? Apakah kita sedang merasa kurang dihargai, kurang dicintai, atau kurang dibandingkan dengan orang lain? Jika iya, mari datang pada Tuhan dan berdoa. Minta Tuhan membersihkan hati kita dan menggantinya dengan rasa syukur.

Tuhan melihat kita satu per satu, bukan dibandingkan dengan siapa pun. Kita berharga di mata-Nya, bukan karena pencapaian, bukan karena kelebihan, tapi karena kasih-Nya yang sempurna. Dan kasih itulah yang bisa kita bagikan pada keluarga kita—kasih yang adil, hangat, dan tidak pilih kasih.

Ketika Rasa Iri Menguasai Hati

  • Mengucap syukur atas siapa diri kita, tanpa membandingkan diri dengan orang lain.

  • Mencintai anak-anak kita secara seimbang, tanpa membandingkan mereka.

  • Menyadari bahwa kasih Tuhan cukup, dan kita tidak perlu iri pada siapa pun.

Semoga melalui renungan ini, hati kita dikuatkan, dan kasih Tuhan kembali memenuhi rumah dan relasi kita.

Download PDF

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK