ARTICLE

Sun - Mar 16, 2025 / 206 / Daily Devotional

Ketika Kesabaran Diuji: Refleksi dari Kesalahan Musa

Musa adalah seorang pemimpin yang luar biasa. Ia membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan, berhadapan langsung dengan Firaun, dan memimpin ribuan orang melewati padang gurun menuju Tanah Perjanjian.

Namun, sebagai manusia, Musa juga pernah kehilangan kendali atas emosinya. Saat bangsa Israel terus-menerus mengeluh karena kehausan,

Musa menjadi begitu marah hingga memukul batu dua kali, padahal Tuhan hanya memerintahkannya untuk berbicara kepada batu itu agar mengeluarkan air (Bilangan 20:10-11). Akibatnya, Musa kehilangan kesempatan untuk masuk ke Tanah Perjanjian.

Marah Itu Manusiawi, Tapi...

SuperParents, mungkin kita tidak sedang memimpin ribuan orang di padang gurun, tetapi kita pasti pernah merasakan lelahnya menghadapi keluhan anak-anak. Ada kalanya mereka sulit diatur, tidak mau mendengar nasihat, atau melakukan hal yang membuat kita frustrasi.

Misalnya, setelah seharian bekerja dan berharap rumah rapi, ternyata mainan anak berserakan di mana-mana. Atau ketika kita sudah menasihati mereka berkali-kali, tetapi tetap mengulangi kesalahan yang sama.

BACA JUGAKemarahan vs. Kasih

Dalam kondisi lelah dan emosi, mungkin kita terpancing untuk membentak atau mengatakan hal yang kasar. Tapi seperti Musa, kemarahan yang tidak terkendali bisa membawa konsekuensi. Bukan hanya kita yang menyesal, tetapi anak-anak juga bisa terluka secara emosional.

Apa yang Seharusnya Kita Lakukan?

Tuhan ingin kita menggantikan kemarahan dengan kasih. Ketika merasa kesabaran kita diuji:

- Ingat bahwa anak-anak masih belajar dan butuh bimbingan kita
- Alihkan fokus kepada solusi, bukan pada kesalahan mereka
- Doakan hati kita agar tetap dipenuhi kasih dan bukan amarah

Refleksi

SuperParents, setiap hari kita punya pilihan: apakah kita akan membiarkan emosi menguasai kita, ataukah kita akan memilih untuk merespons dengan kasih? Musa adalah seorang pemimpin besar, tetapi karena kemarahannya, ia kehilangan berkat besar.

Jangan biarkan kemarahan menghalangi kita menjadi orang tua yang penuh kasih. Anak-anak belajar dari teladan kita. Jika kita ingin mereka tumbuh dengan hati yang sabar dan penuh kasih, kita harus terlebih dahulu memberikan contoh itu.

Ayat RenunganKolose 3:13 'Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.'

Jika saat ini SuperParents membutuhkan dukungan, maupun ingin didoakan, hubungi Layanan Doa dan Konseling CBN sekarang juga dengan klik link di bawah ini!

HUBUNGI SEKARANG

Download PDF

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK