Mon - Feb 03, 2025 / 248 / Daily Devotional

Ketika Ada yang Berbuat Jahat, Apa Respon Kita?

SuperParents, pernahkah merasa disakiti oleh seseorang? Mungkin itu berupa fitnah dari rekan kerja, perlakuan tidak adil dari tetangga, atau bahkan ucapan yang menyakitkan dari teman dekat.

Rasanya pasti ingin marah atau bahkan membalas, bukan? Namun, apakah dengan membalas kita merasa lega? Atau justru hati kita semakin terasa berat?

Firman Tuhan melalui Roma 12:21 berkata “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.”

Hal ini tentu bukanlah hal mudah, tetapi kisah Daniel dan Nabi Elisa menjadi teladan bahwa kebaikan memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mengubah situasi.

Teladan dari Daniel dan Elisa

Kisah Daniel menunjukkan bagaimana ia menghadapi fitnah dengan tetap berpegang teguh pada imannya. Ketika para pejabat iri hati membuat peraturan untuk menjebak Daniel, ia tidak melawan atau membalas mereka.

Sebaliknya, Daniel tetap berdoa kepada Tuhan, dan pada akhirnya Tuhan yang membela dia dengan menutup mulut singa di gua.

Begitu pula dengan Nabi Elisa. Ketika tentara Aram mengepungnya, Elisa tidak menggunakan kekuatan untuk melawan mereka. Sebaliknya, ia meminta mereka diberi makan dan minum. Tindakan ini justru mendatangkan damai dan mengubah hati musuhnya.

SuperParents, melalui 2 kisah ini kita diingatkan bahwa membalas kejahatan dengan kebaikan adalah cara untuk mencerminkan kasih Kristus. Yesus sendiri adalah teladan sempurna yang membalas ejekan dan penderitaan dengan kasih yang membawa keselamatan bagi kita semua.

BACA JUGA: Tidak Semua Hal Bisa Kita Kendalikan. Serahkan Pada Tuhan

Apakah kita mau mengikuti teladan ini? Memang tidak mudah, tetapi ketika kita mengandalkan Tuhan, kita akan diberi kekuatan untuk melakukannya.

Superbook mau ajak SuperParents untuk coba pikirkan seseorang yang pernah menyakiti kita. Alih-alih membalas dendam, lakukan sesuatu yang baik untuknya. Mungkin itu berupa mengucapkan terima kasih, mendoakannya, atau membantu saat ia membutuhkan.

Contohnya, jika tetangga pernah berbicara kasar kepada SuperParents, coba balas dengan memberikan kue atau makanan kecil sebagai tanda kasih. SuperParents akan melihat bagaimana kebaikan dapat mencairkan suasana.

Sikap ini juga perlu ditanamkan kepada anak-anak. SuperParents bisa ajak anak-anak untuk berbagi cerita tentang bagaimana mereka pernah menghadapi kejahatan atau perlakuan tidak adil entah dari teman mereka atau siapapun itu.

Lalu diskusikan bersama, bagaimana mereka bisa membalas dengan kebaikan. Hal ini akan membantu anak-anak belajar mempraktikkan kasih Kristus dalam kehidupan mereka sehari-hari.

SuperParents, kebaikan adalah senjata yang paling kuat untuk melawan kejahatan. Jangan biarkan kebencian menguasai hati kita.

Ingatlah bahwa melalui tindakan kasih, kita tidak hanya mencerminkan Kristus tetapi juga membuka jalan bagi perubahan hati orang lain. Mari mulai hari ini kita memilih untuk membalas yang jahat dengan kebaikan!