Thu - Apr 29, 2021 / 17966 / Inspirational

Kenapa Saul Bisa Mengalami Kejatuhan dan Akibatnya – Part 2

Saul sebenarnya adalah orang pilihan Allah yang menjadi raja atas Israel. Kita telah mengenalnya kemarin pada artikel part 1 - Mengenal Saul dan Kisahnya Saat Diangkat Menjadi Raja atas Israel. Melalui pembahasan kemarin, kita bisa tahu alasan Allah mengangkat Saul sekaligus latar belakangnya.

Sekarang, yuk kita berlanjut ke pertanyaan, “Kenapa Saul bisa mengalami kejatuhan?” Bahan ini bisa menjadi bahan mengajar di sekolah minggu kakak, atau apabila ada anak yang tertarik untuk belajar dari tokoh-tokoh Alkitab secara mendalam.

Ketidaktaatan Saul

Sayangnya saat Saul dan Israel diberikan banyak kemenangan dalam peperangan melawan bangsa lain, mereka terhanyut dan lupa bahwa yang selama ini memberikan kemenangan adalah Allah. Setelah mendapatkan kemenangan, Saul seharusnya menunggu Samuel datang untuk melakukan persembahan bersamanya. Namun Saul merasa dirinya pantas melakukan itu sendiri kepada Tuhan (1 Samuel 13), dan itulah awal mula kesalahan Saul dimulai.

Baca juga : INILAH JAWABAN PERTANYAAN-PERTANYAAN SEPUTAR DOA YANG SERING ANAK TANYAKAN

Ketidaktaatan Saul selanjutnya adalah ia menolak untuk menghancurkan Amalek seperti yang Tuhan perintahkan padanya (1 Samuel 15). Saul membiarkan orang Israel yang bersamanya merampas ternak-ternak yang baik. Padahal Tuhan telah berkata padanya untuk tidak menyisakan apapun.

Saul bertemu dengan Daud

Dua keputusan salah ini telah membuat Allah menjadi kecewa padanya dan merusak hubungan Allah dengan Saul. Dan seiring berjalannya waktu, Saul mulai dilanda depresi karena Roh Tuhan sudah tidak bersamanya lagi. Musik nampak menenangkannya. Oleh karena itu, dimintanyalah Daud untuk melayaninya karena bisa bermain kecapi dan bernyanyi lagu-lagu yang menenangkan Saul.

Daud akhirnya menjadi orang kepercayaannya di istana dan kemudian bertugas menjadi pasukan Saul juga. Namun seiring bertambahnya kekaguman orang Israel akan Daud, Saul pun menjadi cemburu pada ketenaran Daud (1 Samuel 18). Bukannya mencoba untuk meredam kecemburuannya, Saul justru menuruti emosinya dan ingin merusak kehidupan Daud.

Saul bahkan menggunakan anak-anaknya untuk menghancurkan Daud. Namun Daud yang diurapi oleh Tuhan selalu lolos dan tidak terkena rencana jahat Saul. Walaupun Saul membenci Daud, tapi anaknya, Yonatan berteman baik dengan Daud. Yonatan juga sering membantu Daud untuk melarikan diri dari kejaran ayahnya.

Baca juga : TOKOH PEREMPUAN HEBAT ALKITAB

Apa yang akhirnya terjadi pada Saul?

Ketidaktaatan Saul akhirnya membuat Tuhan mengambil kerajaannya. Samuel memberitahukan kepada Saul bahwa Allah menyesal telah memilihnya, karena ia telah tidak taat. Tahta Saul akan digantikan oleh orang lain.

Hari-hari terakhir Saul digunakannya untuk “berburu” Daud dan melakukan perilaku buruk lainnya. Bahkan di saat Samuel sudah wafat, dan bangsa Filistin menyerang, Saul yang putus asa meminta seorang tukang sihir untuk memanggil arwah Samuel agar diberikan petunjuk. Jelas hal itu sangat tidak disukai Allah, sehingga Saul kembali diingatkan akan ketidaktaatannya dulu yang menyebabkan ia tidak lagi disertai oleh Allah.

Nah itulah pembahasan tentang ketidaktaatan Saul yang akhirnya membuat ia ditinggalkan oleh Tuhan. Besok, kita akan belajar apa saja sih nilai-nilai yang bisa kita ambil dari kisah Saul ini. Nantikan pembahasannya di Part 3 ya.

PART 3 – 4 HAL YANG BISA KITA PELAJARI DARI KEBANGKITAN DAN KEJATUHAN SAUL

Sumber : https://www.biblestudytools.com/

Jika Anda terberkati dengan artikel-artikel yang ada di website ini, yuk share dan dukung kami agar bisa memuridkan anak-anak dengan bergabung menjadi Sponsor Superbook. Caranya mudah, klik DAFTAR di bawah ini.