Belakangan ini lato-lato menjadi tren permainan di kalangan anak, remaja hingga orang dewasa. Permainan yang terbuat dari dua bandul kecil yang diayunkan dan saling membentur ini diyakini memiliki fungsi untuk melatih konsentrasi dan koordinasi.
Meski memainkan lato-lato terasa menyenangkan. Tapi rupanya orang tua perlu waspada untuk membiarkan anak balita memainkannya. Seperti disampaikan oleh Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak dr. D. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH bahwa lato-lato tidak dianjurkan untuk dimainkan oleh anak usia di bawah lima tahun (balita). Ia berpendapat bahwa di usia tersebut, kemampuan motorik anak masih belum terbentuk dengan baik. Sehingga kemungkinan anak terkena pukulan lato sangat besar.
“Kemampuan motoriknya (anak) belum baik sehingga dia akan mudah untuk menyebabkan dirinya kena bola, menyebabkan lebam-lebam, karena saking kencang dan terlepas (bola),” ungkap dr. Bernie.
Viralnya lato-lato mungkin menggugah orang tua untuk melibatkan anak bermain. Tapi dr. Bernie mengingatkan supaya orang tua perlu memahami bahaya yang disebabkan oleh permainan ini bagi anak di bawah usia.
Selain belum cukup umur dimainkan anak balita, permainan yang juga disebut dengan clackers ball ini juga bisa menyebabkan beberapa dampak negatif lho, seperti:
Mengayunkan lato akan menimbulkan suara yang mengganggu lingkungan sekitar. Orang tua juga perlu memahami kapan dan dimana lato-lato bisa dimainkan.
Orang tua perlu tahu kalau benturan bola lato-lato juga bisa lho menyebabkan bahaya. Lato-lato yang dibuat dari bahan polimer ternyata berisiko bisa pecah dan serpihannya bis mengenai mata anak.
Saat anak memainkan lato-lato, ayunan yang tidak tepat bisa menyebabkan benturan di bagian tubuh anak. Seperti mengenai kepala, bagian wajah hingga tangan.
Superparents perlu memahami risiko ini. Sehingga bisa mencegah bahaya yang disebabkan oleh permainan ini. Atau daripada bermain lato-lato, berikan anak balita Anda beberapa permainan edukatif yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitif, motoric dan sensoriknya seperti permainan puzzle, musik, balok, busy jars, crawl tunnel hingga flash card.
Yuk mulai didik anak-anak kita dengan sesuatu yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya sejak dini.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK