Superparents kadang bukan anak yang terlalu nakal, tapi kita yang sedang capek. Bukan karena tidak sayang, tapi karena hati dan badan kita sudah kelelahan. Di antara kerjaan, urusan rumah, dan tanggung jawab yang nggak ada habisnya, wajar banget kalau orangtua merasa burn out.
Tapi jika muncul pertanyaan: bolehkah kita menunjukkan rasa lelah itu? Jawabannya: boleh. Asal tahu cara yang sehat.
Kadang kita ingin terlihat kuat di depan anak. Selalu sabar, selalu siap, nggak pernah ngeluh. Padahal, kita juga manusia yang bisa lelah. Mengakui kalau kita lagi capek bukan tanda gagal jadi orangtua, tapi tanda kita sadar dan jujur. Anak juga butuh lihat bahwa orang dewasa pun bisa jujur tentang perasaannya — dan tetap baik-baik saja setelah itu.
Nggak apa-apa kok bilang ke anak kalau kita lagi capek. Asal bukan dengan marah atau nada tinggi. Misalnya, kita bisa bilang, “Mama lagi butuh istirahat sebentar, ya. Nanti kita main lagi.” Anak akan belajar dua hal penting: orangtua juga punya perasaan, dan perasaan bisa disampaikan tanpa menyakiti. Dari situ, mereka belajar empati, bukan takut.
BACA JUGA : Aku Dulu Suka Marah dan Banting Pintu, Tapi Sekarang Aku Belajar Taat Sama Tuhan
Burn out itu nggak bisa disimpan terus. Kalau dipendam, nanti bisa meledak. Coba cari tempat aman buat curhat: ke pasangan, teman yang bisa dipercaya, atau tulis di jurnal pribadi. Kadang juga cukup duduk tenang dan cerita sama Tuhan. Yang penting, jangan hadapi semua sendiri. Kita memang kuat, tapi bukan berarti harus selalu sendirian.
Sering kali orangtua merasa bersalah saat pengin istirahat. Tapi justru, istirahat itu bagian dari kasih. Tidur cukup, makan yang benar, jalan pagi, atau sekadar rebahan sambil minum teh juga perlu. Kalau kita terus memaksa diri, kasih yang kita berikan ke anak bisa berubah jadi sisa tenaga. Tapi kalau kita pulih, kasih itu jadi utuh lagi.
Kadang rasa capek nggak hilang meski sudah tidur panjang atau liburan. Karena yang lelah bukan badan, tapi hati. Saat itu, coba datang ke Tuhan. Ceritakan apa adanya, bahkan kalau cuma bisa bilang, “Tuhan, aku capek.” Dalam keheningan, sering kali Tuhan kasih damai yang pelan-pelan menyembuhkan. Ia tahu kita perlu dikuatkan, bukan dihakimi.
SuperParents, nggak apa-apa kok kalau hari ini kita merasa lelah. Tuhan tahu kita berjuang sebaik mungkin. Ambil waktu sejenak untuk tenang, tarik napas, dan biarkan Dia memulihkan hatimu. Karena anak nggak butuh orangtua yang sempurna — mereka cuma butuh orangtua yang mau terus belajar mencintai, bahkan saat sedang lelah.
Mau belajar lebih banyak cara sederhana tapi berdampak untuk mendampingi anak? Yuk, temukan inspirasinya di The Parenting Project!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK