Ketika kita dihadapkan pada situasi yang tidak menyenangkan, bersyukur mungkin menjadi hal terakhir yang terlintas di pikiran. Tantangan, masalah, bahkan rasa putus asa bisa membuat kita sulit melihat sisi baik dari keadaan yang sedang dihadapi. Namun, dari kisah Yosua dan Kaleb, kita bisa belajar bahwa bersyukur bukan hanya soal menerima berkat, tapi juga soal percaya pada kebaikan Tuhan dalam setiap situasi, termasuk yang sulit.
Dalam Bilangan 14, kita melihat bagaimana bangsa Israel meragukan Tuhan saat dihadapkan dengan tantangan besar: masuk ke Tanah Perjanjian. Mereka ketakutan dan bahkan ingin kembali ke Mesir karena khawatir menghadapi para raksasa yang tinggal di sana. Namun, di tengah-tengah kepanikan itu, Yosua dan Kaleb memilih sikap yang berbeda. Mereka percaya pada janji Tuhan dan yakin bahwa Tuhan sanggup membawa mereka memasuki Tanah Perjanjian, meskipun situasinya terlihat mustahil.
Yosua dan Kaleb tetap bersyukur, meski mereka harus menghadapi tantangan besar, menunggu lama, dan bahkan menyaksikan ketidaktaatan serta ketidakpercayaan bangsanya. Mereka tidak membiarkan situasi buruk menghalangi iman dan rasa syukur mereka. Mereka percaya bahwa Tuhan punya rencana yang lebih besar, dan janji-Nya pasti akan digenapi.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa bersyukur bukan berarti kita mengabaikan masalah atau kesulitan yang kita hadapi. Bersyukur berarti kita tetap percaya bahwa Tuhan bekerja melalui segala sesuatu, bahkan yang sulit sekalipun. Seperti Yosua dan Kaleb, kita diajak untuk melihat kebaikan Tuhan yang mungkin tidak langsung terlihat. Bersyukur juga melatih kita untuk memiliki iman yang teguh, karena kita percaya bahwa rencana Tuhan selalu yang terbaik, meski jalannya tidak selalu mudah.
BACA JUGA: Bersyukur atas Janji Tuhan yang Pasti
Seperti Yosua dan Kaleb yang berpegang pada janji Tuhan, kita juga perlu terus mengingat bahwa Tuhan telah berjanji untuk selalu menyertai dan memberikan yang terbaik bagi kita. Meskipun mungkin kita belum melihat hasilnya, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah gagal menepati janji-Nya.
Setiap tantangan yang kita hadapi bisa menjadi kesempatan untuk kita bertumbuh, baik secara iman maupun karakter. Yosua dan Kaleb melihat tanah yang penuh tantangan sebagai kesempatan untuk menunjukkan kepercayaan mereka pada Tuhan. Kita pun bisa melihat masalah sebagai kesempatan untuk semakin mendekat kepada Tuhan dan mengalami kuasa-Nya.
Ketika kita merasa sulit untuk bersyukur, jangan ragu untuk berdoa dan minta kekuatan dari Tuhan. Tuhan tahu kelemahan kita, dan Dia akan memberikan kekuatan untuk kita bisa tetap bersyukur, meskipun dalam keadaan yang berat.
Yosua dan Kaleb yakin bahwa Tuhan selalu menyertai mereka, dan ini membuat mereka tidak takut pada raksasa di depan mereka. Kita pun harus percaya bahwa Tuhan ada di setiap langkah perjalanan kita, dan Dia tidak akan meninggalkan kita.
Bersyukur bukan tentang keadaan yang kita hadapi, tapi tentang sikap hati kita yang percaya pada kebaikan Tuhan. Seperti Yosua dan Kaleb, kita bisa belajar untuk bersyukur bahkan di tengah situasi yang tidak menyenangkan, karena kita tahu bahwa Tuhan punya rencana yang indah bagi setiap kita.
'Janganlah takut kepada bangsa itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.' (Bilangan 14:9)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa tidak peduli sebesar apa pun masalah yang kita hadapi, Tuhan selalu ada di pihak kita. Dengan keyakinan ini, kita bisa terus bersyukur, percaya, dan melangkah dengan iman.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK