Sat - Feb 22, 2025 / 124 / Daily Devotional

Berani Berbeda demi Kebenaran

Ayat Renungan: Galatia 1:10 — 'Adakah aku sekarang berusaha menyenangkan hati manusia atau hati Allah? Jika aku masih mau menyenangkan hati manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.'

SuperParents, pernahkah kita merasa tertekan karena lingkungan sekitar? Misalnya, ketika semua orang di sekitar membiarkan anak-anak mereka bebas bermain gadget tanpa batas, dan kita memilih untuk membatasi waktu layar demi kebaikan anak.

Mungkin ada bisikan-bisikan, “Ah, masa sekarang kok anak dilarang main gadget? Ketinggalan zaman!” Tekanan seperti ini nyata dan sering kita alami.

Namun, mari kita belajar dari Daud. Saat semua orang, bahkan raja Saul dan para prajurit Israel, menganggap Goliat terlalu kuat untuk dilawan, Daud tetap berani maju.

Daud tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain karena ia tahu bahwa ia berdiri untuk kebenaran dan percaya kepada Allah. Keberanian Daud bukan karena kekuatan dirinya, tetapi karena keyakinannya bahwa Allah bersamanya.

Seringkali, berani berbeda demi kebenaran itu tidak mudah. Apalagi jika keputusan kita dipandang aneh atau melawan arus. Tapi ingatlah, siapa yang kita ingin senangkan? Manusia atau Allah?

BACA JUGA: Kecil di Mata Manusia, Berharga di Mata Tuhan

Seperti yang tertulis di Galatia 1:10, jika kita mau menjadi hamba Kristus, kita harus memprioritaskan hati Allah, bukan penilaian manusia.

Mari kita renungkan, SuperParents: Apakah kita berani mengambil keputusan yang mungkin tidak populer, tetapi benar di hadapan Allah?

Misalnya, saat anak ingin mengikuti tren yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Firman Tuhan. Apakah kita akan membiarkannya hanya karena semua teman mereka melakukannya? Atau, berani berkata “tidak” dan menjelaskan alasan kebenaran di balik keputusan itu?

Tips untuk SuperParents:

- Diskusikan bersama anak alasan di balik setiap keputusan berdasarkan Firman Tuhan.

- Berikan contoh nyata dari hidup Daud yang berani berdiri untuk kebenaran.

- Yakinkan anak bahwa berbeda itu tidak apa-apa, selama kita berdiri di pihak yang benar.

Roma 12:2 — 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan yang sempurna.'

Berani berbeda mungkin membuat kita sendirian di mata dunia, tetapi di mata Allah, kita sedang berjalan di jalan yang benar.