Wed - Jan 25, 2023 / 6744 / Inspirational

Arti Mengasihi Tuhan Dengan Benar

Apa sih artinya mengasihi Tuhan dengan benar? Daud adalah salah satu contoh tokoh Alkitab yang sangat mengasihi Tuhan. Di dalam Mazmur 42: 1-2, Daud mengungkapkan perasaannya kepada Tuhan. “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?”

Jadi apa itu mengasihi Tuhan dengan benar? Ini 4 artinya.

1. Mengasihi Tuhan Lewat Pujian dan Penyembahan

Lewat sosok Daud, kita diingatkan mengasihi dengan memuji dan menyembah Dia.
'Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN;
hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.' (Mazmur 84: 2)
'Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!' (Mazmur 43: 4)

2. Mengasihi Tuhan Lewat Ketaatan Kita

Matius 22: 39 menyampaikan kalau ukuran kita mengasihi orang lain sama besarnya seperti kita mengasihi diri kita sendiri (Matius 22: 39). Ini yang jadi tolak ukur bahwa kita tidak bisa benar-benar mengasihi Tuhan tanpa mengasihi orang lain.

Mengasihi Tuhan harus tercermin dari ketaatan kita sama perintah-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Bukan hanya mengasihi orang lain saja tetapi bagaimana kita hidup dan berdampak bagi sesama.

3. Mengasihi Tuhan Artinya Selalu Rindu Dekat Dengan Tuhan

Maria dari Betania, yang duduk di kaki Yesus mendengar Dia (Lukas 10: 39) adalah bentuk dari mengasihi Tuhan. Kalau kita mengasihi Tuhan, kita akan selalu rindu dan haus merenungkan dan memahami setiap isi hati-Nya. Seperti yang disampaikan oleh pemazmur bahwa firman Tuhan itu lebih berharga dari emas dan lebih manis daripada madu (Mazmur 19: 10).

Baca Juga: BAHAN SEKOLAH MINGGU : MENGASIHI DAN TAAT PADA TUHAN

4. Mengasihi Tuhan Artinya Mengutamakan Dia

Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal berarti menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama. Saat kita mengutamakan Tuhan dalam hidup kita, maka hal-hal lain yang bersifat duniawi tidak akan mudah mempengaruhi hidup kita.

Kita tidak bisa mencintai semua hal yang ada di dunia (seperti uang, harta, keluarga dan sebagainya) dan mengasihi Tuhan dengan kadar yang sama (1 Yohanes 2: 15). Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu yang ada di dunia, jadi bagaimana mungkin kita memposisikan Dia di urutan kedua setelah hal dunia yang kita punya?

Salah satu penghalang kita untuk sulit mengasihi Tuhan adalah godaan dunia lewat kedagingan kita yang lemah. Jadi, jangan heran saat kita masih mengikat diri kita dengan status, harta, kesenangan dan kedagingan, kita tidak akan pernah benar-benar bisa mengasihi Tuhan sepenuhnya.

Cara pikir kita juga bisa menghalangi kita merasakan kasih Tuhan. Pikiran seperti keraguan, kemarahan, kesalahpahaman dan banyak pemahaman keliru tentang Tuhan bisa membuat hati kita menolak kasih Tuhan.