Di Alkitab, terdapat beberapa kisah tentang orang tua yang permisif dan otoritatif beserta dampaknya pada anak-anak mereka. Berikut beberapa contohnya:
Orang tua otoriter cenderung terlalu longgar, tidak tegas, tak punya batasan jelas, dan kurang memberikan pengarahan kepada anak. Akibatnya, anak bisa memberontak, kebablasan karena tidak tau batasan dan hilang arah.
2 Samuel 13:21
'Ketika raja Daud mendengar tentang segala perkara ini, sangat marahlah ia.'
Masalahnya: Daud marah atas pemerkosaan Tamar oleh Amnon, tetapi tidak mengambil tindakan disiplin.
Akibat: Absalom (saudara Tamar) membunuh Amnon (2 Samuel 13:28-29), lalu memberontak terhadap Daud.
2 Samuel 14:24, 33
Daud mengizinkan Absalom kembali ke Yerusalem setelah membunuh Amnon, tetapi selama 2 tahun tidak mau bertemu (14:28).
Akibat: Absalom merasa diabaikan, lalu memberontak (2 Samuel 15).
1 Raja-raja 1:5-6
'Adonia… menyombongkan diri, berkata: ‘Akulah yang akan menjadi raja!’… Ayahnya belum pernah menegurnya dengan ucapan: ‘Mengapa engkau berbuat begitu?’'
Masalahnya: Daud tidak memberikan batasan kepada Adonia, sehingga anaknya berusaha merebut takhta.
Absalom (2 Samuel 13-18)
Daud gagal mendisiplin anaknya Amnon (yang memperkosa adiknya, Tamar), sehingga Absalom membunuh Amnon dan akhirnya memberontak terhadap Daud.
Daud juga tidak tegas dalam menghadapi pemberontakan Absalom, yang berakhir dengan kematian Absalom.
Akibat: Kurangnya disiplin dan ketegasan Daud menyebabkan kekacauan dalam keluarganya.
Adonia (1 Raja-raja 1)
Daud tidak pernah menegur Adonia yang bersikap ambisius (1 Raja-raja 1:6). Akibatnya, Adonia berusaha merebut takhta sebelum Salomo diurapi.
Akibat: Anak tumbuh tanpa pengarahan yang benar, sehingga memberontak.
BACA JUGA: Parents Tipe Orang Tua Otoriter atau Otoritatif? Cari Tahu Bedanya Yuk!
1 Samuel 2:12-17, 3:13
Eli tahu anak-anaknya (Hofni dan Pinehas) berbuat jahat (korupsi dan dosa seksual), tetapi hanya menegur secara lemah tanpa tindakan tegas.
Akibat: Tuhan menghukum keluarga Eli, dan kedua anaknya mati dalam pertempuran (1 Samuel 4:11).
Orang tua otoritatif tegas tetapi juga penuh kasih dan pengertian. Mereka memberikan bimbingan tanpa menekan anak secara berlebihan.
Ayub 1:4-5
Ayub rajin memimpin anak-anaknya dalam ibadah dan mendoakan mereka.
Hasil: Meski mengalami pencobaan, anak-anak Ayub (yang baru) tetap diberkati (Ayub 42:12-16).
Lukas 2:51-52
Meski Yesus adalah anak Allah namun sebagai orang tua di dunia, mereka membesarkan Yesus dengan disiplin (misalnya menegur-Nya saat hilang di Bait Allah, Lukas 2:48), tetapi juga penuh kasih.
Hasil: Yesus tumbuh dalam hikmat dan kasih karunia.
2 Timotius 1:5, 3:14-15
Mereka mengajar Timotius firman Tuhan sejak kecil dengan kasih dan keteladanan.
Hasil: Timotius menjadi pemimpin rohani yang kuat di gereja mula-mula.
Lukas 1:6
'Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.'
Mereka mendidik Yohanes Pembaptis dalam iman dan panggilannya. Mereka menerima rencana Tuhan bagi anak mereka dan mendukungnya tanpa paksaan.
Hasil: Yohanes tumbuh menjadi seorang nabi yang berani menyampaikan kebenaran dan mempersiapkan jalan bagi Yesus.
Permisif (Kurang baik): Daud & Eli gagal mendisiplin anak dengan tegas & penuh kasih → anak-anak memberontak atau hilang arah.
Otoritatif (Baik): Ayub, Maria-Yusuf, Lois-Eunike, Zakharia - Elisabet → anak-anak tumbuh dengan iman dan tanggung jawab.
Alkitab mengajarkan keseimbangan antara ketegasan dan kasih dalam pengasuhan (Amsal 22:6, Efesus 6:4). Orang tua harus tegas dalam kebenaran tetapi juga penuh pengertian dan kelembutan.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK