Kalau lagi ngajar di kelas Sekolah Minggu, pernah nggak sih kakak merasa diacuhkan anak-anak? Udah repot-repot mempersiapkan segalanya, eh pas giliran kakak membagikan cerita firman Tuhan, anak-anak menunjukkan wajah bengong dan nggak tertarik. Sedih ya, padahal rasanya kita udah berusaha maksimal.
Ada baiknya kakak mulai koreksi diri! Mungkin cerita yang kakak sampaikan tidak dimengerti anak-anak. Nah, penyebab anak-anak tidak mengerti cerita yang kakak bagikan bisa jadi karena cara penyampaian kakak yang kurang cocok untuk mereka.
Berikut ini persentase secara umum bagaimana anak-anak menangkap cerita:
Perhatikan kata-kata yang kakak gunakan. Sebaiknya pemilihan kata disesuaikan dengan kelas yang sedang kakak ajar.
Kalau kakak bercerita dengan nada datar, tentu nggak menarik. Gunakan nada bicara yang menarik sesuai dengan kisah yang sedang kakak ceritakan.
Ekspresi yang kakak gunakan sangat mempengaruhi imajinasi anak. Lengkapi kata-kata dan nada bicara kakak dengan ekspresi yang tepat agar anak mudah membayangkan ceritanya. Dengan demikian, percayalah, anak akan menaruh perhatian dan bisa menangkap cerita dengan baik.
Simak tipsnya di bawah ini:
Untuk memperlengkapi Sekolah Minggu di gereja kakak dengan kurikulum Superbook, kakak bisa registrasi dengan
Tapi perlu kakak ingat ya, Superbook hanya sebagai alat media menyampaikan firman Tuhan melalui cara kekinian. Kakak tetap harus menyampaikan cerita secara kreatif dan tidak bertele-tele. Selamat melayani Sekolah Minggu kak!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK