Termasuk dalam menghadapi kehilangan. Beberapa orang tua mulai memanfaatkan AI untuk menghadirkan kembali kenangan anak atau orang terkasih, seperti gambar yang bergerak atau suara sintetis. Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa rindu dan memberi kenyamanan emosional.
AI bisa menjadi media healing jika digunakan dengan bijak.
Melalui teknologi ini, orangtua dapat mengekspresikan rasa rindu, mengenang kenangan indah, atau menutup hari dengan momen reflektif yang menenangkan. Ini membantu proses awal berduka, memberi kesempatan untuk menyalurkan emosi yang sulit diungkapkan secara langsung.
Terlalu sering menggunakan AI untuk “menghidupkan kembali” orang yang telah tiada bisa membuat realitas dan fantasi bercampur. Alih-alih membantu move on, penggunaan berlebihan bisa memperlambat proses penerimaan dan membuat ketergantungan emosional. AI berpotensi menjadi pengganti interaksi nyata yang seharusnya membantu orangtua menerima kenyataan.
Untuk menjaga keseimbangan, SuperParents bisa melakukan beberapa hal:
- Gunakan AI seperlunya, sebagai refleksi atau kenangan, bukan pengganti interaksi nyata.
- Libatkan dukungan sosial nyata: berbicara dengan keluarga, teman, atau konselor untuk mengolah duka.
- Fokus pada memori positif dan kenangan indah, alih-alih menciptakan interaksi yang seolah nyata terus-menerus.
- Tetapkan batasan waktu dalam menggunakan teknologi untuk menjaga keseimbangan emosional.
BACA JUGA : Superbook Kids Club: Belajar Mengasihi dan Memberi Kesempatan Kedua Episode Animasi Terbaru
Kesimpulannya, AI bisa menjadi alat bantu proses healing yang bermanfaat jika digunakan secara sadar dan terbatas. Namun, proses penerimaan dan penyembuhan sejati tetap berasal dari interaksi nyata, refleksi diri, dan dukungan sosial.
Sebagai Superparents, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk menenangkan hati sementara, tetapi harus selalu mengutamakan proses menerima kenyataan dan menjaga keseimbangan emosional agar move on tetap berlangsung sehat.
Mau belajar lebih banyak cara sederhana tapi berdampak untuk mendampingi anak? Yuk, temukan inspirasinya di The Parenting Project!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK