ARTICLE

Wed - Mar 12, 2025 / 101 / Inspirational

4 Tokoh Alkitab Ini Beri Teladan dalam Hal Pengendalian Diri Menahan Amarah

SuperParents, pernahkah kita merasa dipancing untuk marah? Dalam Alkitab, ada banyak tokoh yang menghadapi situasi yang bisa membuat mereka marah, tetapi mereka memilih untuk mengendalikan diri. Mari kita belajar dari mereka!

1. Musa – Sabar Memimpin Bangsa yang Keras Kepala

Sebagai pemimpin Israel, Musa menghadapi banyak keluhan dan pemberontakan. Bangsa Israel sering kali tidak bersyukur dan menyalahkan Musa atas kesulitan yang mereka alami di padang gurun.

Dalam Bilangan 14:19, Musa bahkan memohon ampun kepada Tuhan bagi bangsanya, meskipun mereka terus mengeluh. Ia memilih untuk berdoa daripada marah, dan ini menjadi contoh luar biasa bagi kita.

2. Yusuf – Tidak Membalas Dendam kepada Saudara-Saudaranya

Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya sendiri dan mengalami banyak penderitaan di Mesir. Jika ia ingin marah dan membalas dendam, ia punya banyak alasan untuk melakukannya namun ia tak melakukan itu.

Ketika Yusuf berkuasa di Mesir dan bertemu kembali dengan saudara-saudaranya, ia berkata: 'Jangan takut, aku akan memelihara kamu dan anak-anakmu juga.' (Kejadian 50:21). Yusuf memilih kasih dan pengampunan, bukan kemarahan.

3. Yesus – Tetap Lemah Lembut dalam Penderitaan

Yesus adalah teladan sempurna dalam mengendalikan diri. Saat dihina, dicaci, dan disalibkan, Ia bisa saja membela diri atau membalas perlakuan jahat yang diterima-Nya.

Namun, dalam Lukas 23:34, Ia justru berdoa, 'Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.' Betapa luar biasa kasih dan kesabaran-Nya!

BACA JUGA7 Tokoh Alkitab yang Mengalahkan Kebencian dengan Kasih

4. Daud: Raja yang Menahan Diri

Daud juga pernah berada dalam situasi yang memancing amarah. Saat Raja Saul berusaha membunuhnya, Daud punya kesempatan untuk membalas dendam. Namun, ia memilih untuk tidak melukai Saul, meskipun Saul adalah musuhnya (1 Samuel 24).

Daud berkata, “Tuhanlah yang menjadi hakim; Dialah yang akan menghukum dia.” (1 Samuel 24:12). Daud mengajarkan kita bahwa balas dendam bukanlah solusi. Lebih baik menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

  1. Berdoa Sebelum Bereaksi. Seperti Musa, kita bisa membawa emosi kita kepada Tuhan melalui doa.

  2. Tahan Diri dan Percayakan pada Tuhan. Seperti Daud, kita bisa memilih untuk tidak membalas dendam, tetapi menyerahkan semuanya kepada Tuhan.

  3. Mengampuni dan Melihat dari Sisi Positif. Seperti Yesus dan Yusuf, kita bisa belajar mengampuni dan melihat bahwa Tuhan bisa mengubah hal buruk menjadi kebaikan.

Mengapa Kita Perlu Mengendalikan Diri?

Marah adalah emosi alami, tetapi jika tidak dikendalikan, bisa membawa dampak buruk, baik dalam hubungan keluarga maupun kehidupan rohani kita.

Tuhan ingin kita menjadi orang yang sabar dan penuh kasih, seperti yang tertulis dalam Amsal 16:32, 'Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.'

SuperParents, yuk belajar dari Musa, Yusuf, Daud dan Yesus! Saat kita merasa ingin marah, mari berhenti sejenak, berdoa, dan meminta hikmat Tuhan agar bisa merespons dengan kasih, bukan emosi.

Audreyline S, Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK