Bagaimana jika, SuperParents menemukan kondisi Hp yang pecah karena bola yang dilempar si kecil. Reaksi pertama? Jeritan, amarah, mungkin bahkan hukuman keras. Tapi setelah emosi mereda, yang tersisa hanya tatapan takut di mata anak dan rasa bersalah yang menggerogoti hati kita.
Benda vs Hubungan: Otak kita secara otomatis menganggap benda berharga lebih penting daripada momen hubungan dengan anak.
Stres yang Menumpuk: Bisa jadi ini adalah puncak dari kelelahan mengurus rumah tangga, pekerjaan, atau masalah lain.
Ekspektasi Tidak Realistis: Lupa bahwa anak-anak secara alami penuh rasa ingin tahu dan belum bisa mengendalikan impuls sepenuhnya.
Anak Menginternalisasi Pesan: 'Aku anak nakal', 'Aku selalu buat kesalahan'.
Rusaknya Ikatan Emosional: Anak mungkin tetap patuh, tapi dengan jarak hati.
Polanya Terus Berulang: Tanpa disadari, kita mengajarkan bahwa marah adalah cara menyelesaikan masalah.
a. Tenangkan Diri Sebelum Bereaksi
Praktik: Tarik napas dalam 3x, hitung sampai 10, atau pergilah ke kamar atau ruang berbeda sebentar.
b. Akui Kesalahan pada Anak
Contoh kalimat:
'Tadi Mama/Papa marah terlalu keras. Hp itu memang berharga, tapi kamu lebih berharga. Maafkan ya?'
Efek: Anak belajar bahwa orang tua pun bisa salah dan bertanggung jawab.
c. Libatkan Anak dalam 'Perbaikan'
Jika memungkinkan, ajak anak menabung untuk mengganti (jika usia cukup).
Pesan: 'Kita tim. Kesalahan bisa diperbaiki (jika masih bisa diperbaiki).'
BACA JUGA: Anak Gak Bisa Ambil Keputusan: Salah Anak atau Orang Tua?
d. Gunakan sebagai Momen Belajar
Untuk anak: 'Lain kali kalau mau main bola, di luar ya?'
Untuk diri sendiri: 'Apa yang bisa aku lakukan agar barang berharga lebih aman?'
Ingatlah:
Tidak ada orang tua sempurna. Yang anak butuhkan adalah keberanian Parents untuk memperbaiki.
Setiap krisis adalah kesempatan mengajarkan tentang pengampunan dan tanggung jawab.
Mari belajar menjadi orang tua yang lebih sabar. Ketika gagal, beranilah untuk meminta maaf dan memperbaiki. Ingat bahwa hubungan dengan anak lebih berharga dari benda apa pun.
Untuk SuperParents Hari Ini:
Barang bisa diganti, tapi hati anak yang terluka meninggalkan bekas. Mulai sekarang, mari latih diri untuk marah dengan bijak – tidak menekan emosi, tapi mengelolanya dengan kasih.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK