Wed - Aug 13, 2025 / 938 / Inspirational

4 Langkah Berani Petrus Saat Menghadapi Pilihan Sulit

Hidup penuh dengan keputusan.

Ada yang mudah diambil, tapi yang lain menguji iman kita sampai ke inti. Bagi Petrus, murid Yesus yang sering digambarkan penuh semangat, ada momen-momen ketika ia harus memilih jalan yang tidak aman, tidak populer, dan kadang berisiko tinggi.
Keputusan-keputusan ini bukan sekadar langkah biasa, tetapi titik balik yang membentuk imannya dan menginspirasi kita hari ini.

Berikut empat keputusan sulit Petrus yang mengajarkan kita arti keberanian dan ketaatan.

1. Meninggalkan Segalanya untuk Mengikut Yesus

(Matius 4:18–20)
Ketika Yesus memanggilnya, Petrus meninggalkan jala, perahu, dan pekerjaannya sebagai nelayan. Ia memilih panggilan Tuhan daripada kenyamanan hidup yang sudah ia kenal. Keputusannya mengingatkan kita bahwa mengikuti Tuhan sering berarti meninggalkan zona nyaman demi rencana-Nya yang lebih besar.

2. Melangkah Keluar dari Perahu di Tengah Badai

(Matius 14:28–29)
Petrus mengambil langkah yang tak masuk akal: berjalan di atas air menuju Yesus. Meski akhirnya ia sempat ragu, keberaniannya menunjukkan bahwa iman sejati memerlukan tindakan nyata—meskipun situasinya menakutkan.

3. Berkhotbah di Hari Pentakosta

(Kisah Para Rasul 2:14–41)
Dulu ia pernah menyangkal Yesus, tetapi Petrus memutuskan untuk bangkit. Ia berdiri di hadapan banyak orang, memberitakan Injil dengan penuh keyakinan. Keputusan ini membuktikan bahwa masa lalu bukan penghalang untuk dipakai Tuhan.

4. Taat kepada Tuhan Meski Dilarang

(Kisah Para Rasul 4:19–20)
Petrus menolak berhenti berbicara tentang Yesus walau diancam. Ia mengutamakan perintah Tuhan di atas perintah manusia. Sikapnya mengajarkan bahwa ketaatan sejati kadang harus dibayar dengan keberanian menghadapi konsekuensi.

Kisah Petrus menunjukkan bahwa keputusan sulit bukan hanya tentang memilih “jalan yang benar”, tapi juga tentang mempercayai Tuhan dalam setiap langkah. Kadang, iman kita diuji bukan di saat semuanya jelas, tetapi di saat kita harus melangkah dalam ketidakpastian.

Jika hari ini kamu berada di persimpangan, ingatlah: Tuhan yang memanggil Petrus adalah Tuhan yang sama yang memanggil dan menuntunmu. Beranilah memilih jalan-Nya, meski itu berarti melawan arus dunia.