Di dunia yang serba cepat dan penuh perbandingan ini, tak sedikit anak dan bahkan orang tua yang diam-diam bergumul dengan rasa tidak percaya diri. Anak merasa dirinya tidak cukup pintar, tidak cukup cantik, tidak sekeren teman-temannya. Orang tua merasa gagal, merasa tak cukup baik dalam mendidik, tak punya nilai lebih dibanding orang lain. Rasa itu menggerogoti perlahan, menciptakan luka yang tak kelihatan.
Padahal, Alkitab berulang kali menegaskan siapa kita di mata Tuhan—dan itu seharusnya menjadi sumber utama percaya diri kita.
1. “Aku ini dahsyat dan ajaib” – Mazmur 139:14
'Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.'
Mazmur ini ditulis Daud, yang tahu persis bahwa dirinya bukan hasil kebetulan. Ia sadar bahwa Tuhan menciptakan dia dengan maksud, penuh perhatian, dan penuh kasih. Ini bukan pujian kosong—ini adalah pengakuan tentang identitas. Ini bisa diterapkan dalam hidup SuperParents dan juga anak-anak.
2. “Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau” – Yesaya 41:10
'janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.'
Percaya diri bukan soal yakin pada kemampuan diri sendiri saja, tapi yakin bahwa kita tidak sendiri. Tuhan menyertai. Ketika anak merasa takut tampil, takut gagal, atau takut tidak diterima, ingatkan: Tuhan ada bersamamu. Dan untuk para SuperParents yang sedang ragu atau merasa gagal—Tuhan juga menyertai kita.
BACA JUGA: 8 Ayat Alkitab yang Mengajarkan untuk Saling Menghormati
'Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.'
Ayat ini bukan hanya untuk atlet sebelum bertanding. Ini untuk siapa saja—termasuk anak yang sedang belajar sepeda, ibu yang merasa lelah, atau ayah yang sedang kehilangan arah.
Percaya diri sejati muncul ketika kita tahu bahwa kuasa Tuhan menopang kita, bukan kekuatan kita sendiri.
“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau...”
Anak yang tahu dirinya berharga di mata Tuhan tidak akan mudah dipermainkan, direndahkan, atau merasa harus jadi seperti orang lain. Orang tua yang sadar dirinya mulia di mata Tuhan tidak akan membandingkan diri dengan keluarga lain, tapi berjalan teguh dalam panggilan yang unik dari Tuhan.
Percaya diri yang sejati bukan dibangun dari pencapaian, tapi dari pengakuan siapa kita di dalam Tuhan. Karena di mata Tuhan, kita semua berharga. Kita semua dipanggil. Kita semua bisa—bersama Dia.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK