Give thanks with a grateful heart Give thanks to the Holy One Give thanks because He's given Jesus Christ, His Son
And now let the weak say, 'I am strong' Let the poor say, 'I am rich Because of what the Lord has done for us'
Itulah beberapa cuplik lagu Give Thanks yang pastinya kita sudah mengetahuinya dari dulu. Lagu ini mengingatkan agar kita selalu bersyukur karena Tuhan telah memberikan diri-Nya untuk menebus dosa kita. Dia telah menjadi pedoman bagi setiap orang yang percaya pada-Nya agar juga meneruskan kasih-Nya pada orang lain.
Tanpa pengorbanan-Nya, kita mungkin tidak tahu juga arti saling mengasihi. Seperti pada kisah jemaat mula-mula yang tertulis di kitab Kisah Para Rasul, mereka bertekun dalam mendengarkan firman Tuhan; suka beribadah, berdoa, dan menyembah Tuhan; bahkan mereka saling melayani.
Saat itu, jemaat mula-mula punya unity (kesatuan/kebersamaan). Jadi jika ada orang yang membutuhkan sesuatu, pasti akan dibantu. Uniknya di Kis 2: 44-45 dijelaskan, bahwa jemaat mula-mula juga saling berbagi dan tidak segan menjual harta miliknya kemudian membagikannya demi kepentingan bersama. Wah sepertinya kalau saat ini berlangsung demikian, dunia terasa damai sekali ya.
“Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kisah Para Rasul 20:35) Sekilas perkataan Yesus itu seperti mengindikasikan memberi adalah sesuatu yang baik dan menerima adalah sesuatu yang buruk. Bukan itu yang Yesus maksud tapi meskipun kita berbahagia ketika menerima, kita akan lebih berbahagia ketika memberi.
Jujur kondisi seperti itu tidak mudah lho diterima. Apalagi jika kita diminta untuk memberi pada saat kita pun sebenarnya membutuhkan. Memang di dompet masih ada beberapa lembar uang, tapi di hadapan kita ada orang lain yang juga lebih membutuhkan dari kita. Siapa yang dengan cuma-cuma langsung memberikan? Mungkin memang ada, tapi tidak banyak ya. Dan yang lainnya pasti berpikir bagaimana nantinya jika kita sudah memberi.
Tulisan ini tidak berarti mengajak untuk harus memberikan semua yang kita miliki tanpa memperhatikan keadaan kita sendiri. Tidak ada salahnya kok kalau kita menabung untuk masa-masa sulit. Namun yang perlu diperhatikan adalah kita juga perlu menyadari bahwa jika kita sulit memberi atau berbagi, kadang menunjukkan masalah dalam hati kita.
Kita gagal merasakan dan bersyukur atas berkat serta kasih Tuhan yang sudah tercurah dalam kehidupan kita. Kita juga belum merasa cukup atas apa yang sudah kita miliki. Jika kita menyadari betapa Tuhan sudah memberikan banyak hal, kita juga menjadi ingin memberi kepada-Nya dan orang lain. Kalau kita memilih untuk memberi, maka kita bisa belajar:
Ini adalah logika sederhana. Jika semua orang mau menerima tapi tidak mau memberi, siapa yang akan memberi kepada mereka? Namun jika semua orang memilih untuk memberi satu sama lain, semua orang akan menerima. Bukankah itu adalah solusi yang terbaik?
Apakah kita benar-benar memerlukan uang atau barang itu? Jika kita sudah punya banyak baju, apakah kita merasa masih kurang? Jika kita bisa mengelola uang yang kita terima, bukankah bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih penting dan dibutuhkan. Lagipula yang kita berikan kepada orang lain belum sebanding dengan apa yang sudah kita terima. Percaya deh, ketika kita memberi dengan rela hati, Tuhan akan memberikan kesukacitaan pada hati kita.
Tuhan selalu memelihara kita dengan cara yang indah dan di waktu yang tepat. Cara dan waktu Tuhan bekerja mungkin tidak selalu persis seperti yang kita harapkan, tapi percayalah Ia selalu memelihara kita. Seperti yang tertulis di Kisah Para Rasul 6: 33-34.
Ketika memberi, kita menolong orang lain untuk mengenal hati Tuhan lebih dalam. Kita sebagai orang percaya, kita punya kewajiban untuk menjadi garam dan terang dunia. Lewat memberilah, kita bisa menjadi garam bagi orang lain.
Pernahkah Anda menyembah Tuhan dan pada saat yang sama, merasakan kasih dan penyertaan Tuhan yang begitu dalamnya? Disitulah biasanya kita dipenuhi dengan rasa syukur yang berlimpah kepada Tuhan. Bayangkan kalau kita sudah dikasihi seseorang tapi kita tidak bisa membalaskannya. Pasti sesak dan sedih ya. Nah melalui memberi, kita bisa bersyukur dan membalas kebaikan Tuhan dalam hidup kita.
Baca juga:
MANAKAH PERBUATAN BAIK YANG LEBIH BAIK MENURUT ANDA, ATASANKAH ATAU SUPIRNYA?
4 CARA JITU MENGAJARKAN ANAK UNTUK MENJADI BERKAT
ANAK UMUR 5 TAHUN INI PUNYA HATI YANG LUAR BIASA KARENA MEMBANTU TEMAN-TEMANNYA
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK