“Doakan anak saya ya karena besok akan ujian”, “Tolong bantu doanya ya. Ibu ini sedang sakit di rumah sakit”, atau “Mohon doanya untuk keluarga ini karena rumahnya terkena banjir.” Berapa kali kita diminta bantuan untuk mendoakan orang terdekat atau yang kenal dengan kita? Apakah Anda sudah benar-benar mendoakannya?
Ketika kita bertemu keluarga, saudara seiman atau sahabat yang sedang berbeban berat dan kita belum bisa kita bantu, biasanya kita akan menawarkan diri untuk mendoakannya. Bila ada relasi kita yang akan melakukan perjalanan jauh atau berencana mengadakan sebuah acara penting, doa adalah hal yang mereka minta untuk kita lalukan. Biasanya mereka juga akan minta dukungan doa kita agar rencana mereka berjalan lancar.
Kita pun dengan mudahnya menyanggupi untuk mendoakan mereka. Tetapi, muncul sebuah pertanyaan, benarkah kita menepati janji dengan mendoakan orang tersebut? Lalu, saat kita berdoa, apakah kita mendoakan orang tersebut dengan sukacita atau cuma asal berdoa?
Yang menjadi masalah bukanlah kita mendoakan atau tidak, melainkan integritas kita sebagai orang Kristen. Kalau ingat kembali cerita dari Paulus, dirinya tidak hanya ada sebagai seorang rasul. Namun kita tahu kalau Paulus cakap dalam menulis surat, memberitakan Injil, dan rela mengalami penderitaan, tapi ia juga seorang pendosa.
Perjalanan dalam memberitakan kabar baik tidak selalu mulus, tidak jarang dirinya kesusahan karena banyak dimusuhi oleh orang-orang. Meskipun dirinya sedang dalam kondisi yang tidak nyaman, dimusuhi oleh banyak orang, dianiaya, dan bahkan tengah dipenjara, Paulus mengatakan kalau ia selalu berdoa dengan sukacita untuk seluruh jemaat yang dilayaninya.
Paulus tidak pernah merasa terbebani atau terpaksa saat mendoakan setiap orang yang dikasihinya maupun orang – orang yang membenci dirinya. Tuhan mau kita seorang Kristen yang mempunyai integritas. Kalau kita berjanji mendoakan seseorang, jangan tunda, tapi kerjakan segera! Jangan pula kita berdoa karena terpaksa atau agar dinilai sebagai orang baik.
Berdoalah dengan hati yang tulus dan bersukacita karena kita mengasihi orang yang kita doakan. Sesederhana apapun doa kita untuk seseorang, kalau kita dengan yakin mendoakannya maka doa kita akan besar kuasanya.
Tentunya ketika bersemangat dan bersukacita saat ada orang lain yang mendoakan kita, kita juga dikuatkan secara rohani dan akhirnya mampu menyelesaikan suatu pergumulan hidup. Jadi, mari kita melakukan hal yang sama.
Kalau saat ini kita ingat ada orang – orang yang tertentu yang belum kita doakan, marilah segera doakan mereka. Tuhan disenangkan saat kita berlutut dibawah kaki-Nya dan mendoakan kehidupan orang.
Kita kembali di ingatkan bahwa nafas seorang Kristen adalah doa. Berdoa bukan sebagai beban, layaknya nafas yang kita tidak perlu berpikir saat menghembuskan nafas, demikian pula doa harus kita naikkan dengan sukacita dan tanpa beban.
Seperti dalam Filipi 1:4, “Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.” Integritas seorang Kristen terlihat dari caranya menepati janji, termasuk janjinya untuk mendoakan seseorang.
Baca juga:
CARA INI BISA DIGUNAKAN UNTUK MEMPERKENALKAN KRISTUS KEPADA ANAK
DOA KITA TERJAWAB, TERNYATA KARENA HAL INI JUGA LHO
3 CARA BERPAKAIAN UNTUK KE GEREJA INI WAJIB DIAJARKAN KEPADA ANAK LHO
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK