ARTICLE

Mon - Oct 30, 2017 / 2993 /

8 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Anak Autis

Adalah sebuah tantangan dan keunikan sendiri ketika kita harus menghadapi anak yang berkebutuhan khusus, salah satunya yang mengidap autisme. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), autisme merupakan gangguan perkembangan pada anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu.

 

Anak yang mengalami sindrom autisme biasanya tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain serta memiliki dunianya sendiri. Hal ini menyebabkan banyak orang yang memandang anak autis sebelah mata. Menurut data Control of Disease Center diketahui bahwa terdapat 1 persen anak yang mengalami autisme di dunia pada tahun 2014. Sementara kejadian autisme semakin tahun, semakin meningkat. Namun peningkatan kejadian ini tidak diiringi dengan pemahaman yang baik tentang sindrom autisme.

Sebagai orang tua ataupun guru sekolah minggu, kita perlu dibekali pengetahuan tentang sindrom autisme. Agar ketika kita memiliki, bertemu, ataupun mengajar, kita tetap dapat berkomunikasi dengan mereka dan merangkul mereka selayaknya anak normal lainnya. Berikut hal yang perlu Anda ketahui tentang autisme:

 

Mitos: imunisasi yang diberikan pada anak bisa menyebabkan anak tersebut mengalami autisme.

Fakta: telah banyak penelitian bahkan perdebatan terkait imunisasi yang disebut-sebut sebagai penyebab sindrom autisme. Namun pada bulan Agustus tahu 2011 Institute of Medicine menyatakan bahwa memang tidak ada hubungan antara imunisasi dengan autisme dan hal ini telah didukung oleh lebih dari 1000 penelitian. Sehingga, imunisasi aman dilakukan dan harus dilakukan untuk mencegah anak mengalami penyakit infeksi.

 

Mitos: semua anak autis biasanya jenius

Fakta: setiap anak memiliki tingkat kecerdasan dan kemampuan yang berbeda, begitu juga dengan anak yang memiliki autisme. Anak dengan sindrom autisme tidak semuanya memiliki IQ yang tinggi dan nilai IQ dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Sehingga memiliki sindrom autisme tidak membuat seorang anak menjadi jenius.

 

Baca juga: MENGHAJAR ANAK SEBENARNYA DIPERBOLEHKAN TIDAK? TEMUKAN JAWABANNYA DISINI

 

Mitos: anak autisme tidak memiliki emosi dan tidak bisa merasakan kasih sayang

Fakta: Anak yang mengalami autisme sama seperti anak yang sehat dan normal, mereka bisa merasakan kasih sayang yang diberikan oleh orang-orang di sekitarnya. Tidak hanya itu, mereka juga bisa merasakan stress, bahkan marah sekali pun. Anggapan bahwa mereka tidak memiliki emosi ini muncul karena anak autis tidak bisa berekspresi seperti anak-anak yang normal. Mereka memiliki caranya tersendiri untuk mengungkapkan perasaannya dan sebagian dari mereka susah untuk mengungkapkannya dalam ekspresi wajah.

 

Mitos: autisme bisa disembuhkan

Fakta: sampai saat ini belum ada obat yang digunakan untuk menyembuhkan anak autisme. Sindrom autisme adalah kondisi biologis sehingga tidak dapat disembuhkan. Namun hal ini bukan berarti tidak ada penanganan medis yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala serta tanda yang terjadi pada anak autisme.

Anak autisme membutuhkan terapi serta penanganan yang tepat sejak dini, sehingga anak dapat dengan cepat beradaptasi, berkomunikasi lebih baik, serta bersosialisasi dengan teman-temannya. Memang membutuhkan waktu untuk mengubah perilaku serta mengajarkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungannya, namun dengan adanya intervensi yang dilakukan sejak dini dapat efektif membantu kehidupan sosial mereka.

 

Mitos: anak dengan autisme tidak dapat berubah dan tidak bisa hidup mandiri

Fakta: sindrom autisme bukan merupakan kondisi yang statis, namun gejala dan tanda akan berubah dari waktu ke waktu. Sebagian besar anak autisme yang diberikan pengobatan dan terapi maka gejala yang timbul akan membaik seiring dengan bertambahan umurnya. Tetapi, dalam beberapa kasus pada anak autisme yang tidak mendapatkan terapi dan penanganan yang baik, maka dengan pertambahan umurnya mereka, gejala yang muncul bisa saja semakin buruk, seperti mengalami kejang-kejang atau epilepsi.

Sebenarnya anak yang mengalami sindrom autisme memerlukan dukungan serta perhatian lebih sepanjang hidupnya. Dengan begitu, mereka bisa berkembang, bekerja seperti orang normal, dan bahkan hidup mandiri.

 

Baca juga: ANAK DIMARAHI ORANG ASING DI DEPAN UMUM, LAKUKAN CARA INI UNTUK MENGHADAPINYA 

 

Mitos: anak yang mengalami autisme tidak bisa berbicara

Fakta: sindrom autisme dapat terjadi dengan gejala yang berbeda-beda pada setiap anak. Beberapa anak mungkin mempunyai kesulitan untuk berkomunikasi secara verbal, namun sebagian lagi bisa berbicara dan berkomunikasi walaupun menggunakan kata-kata yang terbatas. Tetapi, sebenarnya semua anak yang mengalami autisme dapat belajar dan berlatih untuk berkomunikasi dan berbicara dengan baik dan benar. Oleh karena itu diperlukan penanganan serta terapi untuk anak autisme.

 

Mitos: sindrom autisme adalah penyakit gangguan otak

Fakta: autisme adalah gangguan pada perkembangan mental dan saraf seseorang. Dan gejala yang timbul tidak hanya terkait dengan masalah otak saja. Anak dengan autisme sering kali mengalami gangguan pencernaan serta alergi terhadap berbagai hal.

 

Mitos: hanya anak laki-laki yang mengalami sindrom autisme

Fakta: tidak hanya laki-laki saja yang bisa mengalami autisme, tetapi anak perempuan memiliki kemungkinan yang sama. Sindrom autisme dapat terjadi pada siapapun tidak memandang etnis, suku, kelompok umur, dan gender.

 

Mungkin kita tidak nyaman ketika harus berhadapan bahkan berkegiatan dengan mereka. Namun Tuhan sendiri telah berfirman dalam Yohanes 13: 34 yang isinya,

”Aku memberikan perintah baru  kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Sumber : hellosehat.com

 

KLIK SHARE TO FACEBOOK UNTUK KAMU BAGIKAN ARTIKEL INI.

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK