ARTICLE

Mon - Jul 03, 2017 / 2996 /

Lima Cara Membentuk Anak Menjadi Pemimpin Berkarakter Seperti Allah

Sebagai orang tua pasti anda mengharapkan kelak putra-putri anda menjadi pemimpin. Menjadi pemimpin bukan berarti harus menjadi CEO, Presiden, atau ketua kelompok besar. Menjadi pemimpin bukan karena gelar yang diraihnya atau posisi. Melainkan menjadi pemimpin yang berkarakter Allah. Dimana seorang pemimpin yang menaati panggilan Allah di hidup mereka nanti. Seseorang pemimpin yang tidak terpengaruh oleh pemikiran atau keinginan dunia tetapi pemimpin yang digerakkan dengan hati mereka. 

Seorang pemimpin yang memimpin dan mempengaruhi orang dengan cara hidup mereka dan kasih mereka. Apakah anda memiliki hati yang besar untuk dapat membantu meningkatkan pemimpin masa depan? Berikut lima cara membantu anak-anak berkarakter pemimpin.

Pertama, Biarkan Mereka Gagal

Jika anda tidak merasakan gagal maka anda tidak berusaha untuk mencoba hal-hal baru. Banyak orang dewasa malu saat terjatuh. Gagal berarti kita berusaha, kita belajar dan kita hidup. Kegagalan adalah tanda dari orang yang kuat mengambil resiko. Tanpa kegagalan, pemimpin masa depan tidak akan tekun berkembang.

Alkitab penuh dengan orang-orang yang gagal dan masih mau melakukan hal-hal besar bagi Allah. Lihat saja Petrus, orang yang menyangkal Kristus tiga kali tetapi masih dipanggil oleh Yesus untuk memimpin dan “memberi makan domba-Nya.”

Kedua, Puji Usaha Mereka

Orang tua menginginkan anak-anaknya memiliki kekuatan dalam diri mereka dan tergoda meningkatkan ego mereka dengan membiarkan mereka tahu betapa bangganya kita, orang tua dari sesuatu yang telah mereka lakukan. Tetapi dengan terus menerus memuji mereka juga kurang baik. Hal ini juga dapat mengurangi motivasi mereka jika mereka terlalu percaya diri bahwa mereka selalu menakjubkan. Para pemimpin terbaik, termotivasi oleh iman mereka dan lingkungannya, tetapi tidak termotivasi oleh pujian dunia.

Ketiga, Biarkan Mereka Kecewa

Tentu saja, anak-anak perlu percaya orang tua mereka untuk membuat perasaan aman dan keteguhan. Bukan berarti bahwa kita harus menjadi segalanya bagi anak-anak setiap saat. Tidak masalah jika mereka kecewa bahwa mereka tidak dapat bergabung bersama teman-temannya untuk pergi menonton di sore hari, atau anda tidak bisa ikut bermain game dengan mereka sekarang, atau mungkin mereka tidak bisa memiliki mainan yang sama seperti yang dimiliki teman-teman sebayanya. Mengatakan “tidak” adalah bagian dari pola asuh, belajar bagaimana menangani jatuh-bangun yang akan memberi mereka keterampilan untuk menangani kekecewaan hidup yang lebih besar dengan kedewasaan.

Keempat, Biarkan Mereka Melakukan Pekerjaannya Sendiri

Kita semua pernah mendengar cerita dari orang tua yang menghubungi guru kelasnya untuk bertanya mengapa mereka tidak mendapatkan nilai yang bagus. Biarkan mereka untuk berusaha sendiri, bekerja keras, dan berdiri diatas kakinya sendiri. Cobalah untuk tidak membantu pekerjaan sekolah anak-anak anda, kecuali mereka membutuhkan sesuatu yang tidak bisa dikerjakan oleh orang dewasa. 

Kelima, Ajarkan Mereka Memimpin dengan Kasih

Menjadi seorang pemimpin bukan berarti menjadi bos disekitar teman-teman anda di lapangan bola, di taman bermain atau di lingkungan. Pemimpin yang baik memperngaruhi orang lain karena cinta kasih mereka. Yesus menjadi peran model sosok pemimpin sebagai hamba kepada murid-muridnya karena kepimpinan-Nya yang nyata, sesuatu yang mengubah hati dan pikiran. Selalulah memimpin dengan Cinta Kasih. 

Sumber : Cbn.com/Jawaban.com

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK