Sebagai orang tua, SuperParents tentu berusaha untuk memastikan anak mendapat pendidikan yang baik, makan dengan cukup, dan memiliki lingkungan yang aman. Namun, ada tahukah SuperParents bahwa ada ilmu dasar yang sering terabaikan, padahal sangat penting untuk mendidik dan mendampingi anak, yaitu pemahaman tentang perkembangan emosional anak.
Dalam kehidupan sehari-hari, SuperParents mungkin tidak menyadari bahwa anak-anak juga memerlukan bimbingan dan dukungan secara emosional. Karena SuperParents bisa saja tahu kapan mereka lapar atau mengantuk, tetapi apakah SuperParents tahu saat mereka sedang sedih, cemas, atau merasa tidak aman? Untuk itu mari kita pahami ilmu berikut ini!
Ilmu pertama yang perlu dimiliki SuperParents adalah kemampuan untuk mengenali perasaan anak. Anak-anak sering kali tidak bisa mengekspresikan emosi mereka dengan jelas. Saat mereka marah atau menangis, bisa jadi itu bukan sekadar masalah kecil.
Mungkin ada ketakutan atau kecemasan yang mereka rasakan. Sebagai orang tua, penting untuk bisa 'membaca' perasaan tersebut dan menanyakan apa yang sebenarnya mereka rasakan, daripada langsung menghakimi atau memberi nasihat.
Terkadang, SuperParents mungkin merasa perlu untuk segera memberikan solusi atau nasihat setiap kali anak menghadapi masalah. Namun, menjadi pendengar yang baik justru bisa menjadi solusi terbaik.
Saat anak bercerita, mereka sebenarnya ingin didengarkan, bukan sekadar diberi nasihat. Dengan mendengarkan, SuperParents bisa membantu anak belajar mengolah emosi dan menemukan solusi sendiri. Ini juga memberikan rasa nyaman bagi anak bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi masalah.
BACA JUGA: Anak Mudah Marah dan Sulit Kendalikan Emosi? Ini Penyebabnya!
Mengelola emosi adalah keterampilan penting yang jarang diajarkan di sekolah. Sebagai orang tua, SuperParents memiliki peran besar dalam mengajarkan anak cara mengelola emosi mereka.
Ajari anak untuk mengenali emosi apa yang sedang mereka rasakan, apakah itu marah, sedih, atau senang. Kemudian, bantu mereka menemukan cara untuk merespons emosi tersebut dengan cara yang sehat, seperti berbicara dengan tenang saat marah atau menenangkan diri saat merasa cemas.
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, sebagai orang tua, penting untuk menjadi teladan atau contoh yang baik dalam mengelola emosi.
Saat kita menunjukkan bagaimana cara menghadapi stres, konflik, atau kekecewaan dengan bijak, anak-anak akan meniru perilaku tersebut. Sebaliknya, jika SuperParents mudah terpancing emosi atau cenderung mengabaikan perasaan, anak-anak akan belajar hal yang sama.
Selain hal yang di atas, keterhubungan emosional adalah fondasi dari hubungan yang sehat antara orang tua dan anak. Sederhana saja, seperti menghabiskan waktu berkualitas bersama, mendengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian, atau memberikan pelukan hangat. Hal-hal ini membuat anak merasa aman dan dicintai, yang pada akhirnya memperkuat kesehatan emosional mereka.
Marilah kita menjadi orang tua yang lebih peka terhadap kebutuhan emosi anak. Dengan kesadaran akan pentingnya dukungan emosional ini, SuperParents bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan sehat secara emosional.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
