Ingat waktu kecil dulu, saat kita takut gelap atau badai? Yang kita butuhkan adalah pelukan orang tua dan kata-kata, 'Jangan takut, ada Ayah/Ibu di sini.' Nah, sekarang sebagai orang tua, kita bisa memberikan versi yang lebih besar dari pelukan itu - yaitu iman atau keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai mereka, apapun yang terjadi.

Iman bukan hanya tentang berdoa sebelum tidur atau pergi ke gereja setiap minggu. Iman adalah keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai, bahkan ketika keadaan sulit. Anak-anak belajar iman bukan hanya dari kata-kata, tetapi dari sikap dan tindakan kita sebagai orang tua.

Anak-anak mungkin mengalami ketakutan tidak masuk di sekolah impian mereka, atau mereka takut karena kondisi ekonomi keluarga sedang kurang baik, bahkan mungkin mereka bertanya, 'Kenapa temanku bisa punya mainan baru terus, sedangkan aku tidak?'

Di saat-saat seperti inilah kesempatan emas untuk mengajarkan iman. Bukan dengan nasihat panjang lebar, tapi melalui teladan dan percakapan sederhana:

'Adik tahu nggak, waktu kecil Ibu juga sering nggak bisa dapat mainan yang diinginkan. Tapi Ibu belajar bersyukur dengan apa yang ada. Dan lihat sekarang, Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan kita.'

Bayangkan seorang anak melihat orang tuanya panik saat menghadapi masalah keuangan atau kehilangan pekerjaan. Jika yang mereka lihat hanyalah ketakutan dan keputusasaan, maka itulah yang mereka pelajari. Tapi jika mereka melihat orang tuanya tetap percaya, berdoa, dan mengandalkan Tuhan, mereka akan belajar bahwa iman adalah kekuatan yang nyata.

Ketika Anak Bertanya 'Kenapa?'

Anak-anak sering bertanya, 'Kenapa Tuhan membiarkan ini terjadi?' atau 'Kenapa kita harus mengalami kesulitan?' Pertanyaan ini wajar dan justru menjadi kesempatan emas untuk mengajarkan iman.

BACA JUGA: Cara Menjadi Orang Tua Idaman: Menjadi Sosok yang Dulu Kita Harapkan

Sebagai SuperParents, kita bisa menjelaskan bahwa hidup ini tidak selalu mudah, tetapi Tuhan selalu punya rencana. Ceritakan kisah-kisah dalam Alkitab, seperti Ayub yang tetap setia meski kehilangan segalanya, atau Daniel yang tetap percaya meski harus masuk gua singa. Biarkan anak-anak tahu bahwa Tuhan selalu setia, bahkan dalam kondisi paling sulit sekalipun.

Menjadi Teladan Iman bagi Anak

Iman bukan sekadar teori, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat mengalami kesulitan, ajak anak-anak berdoa bersama. Tunjukkan bahwa dalam keadaan apa pun, kita tetap percaya kepada Tuhan.

Misalnya, ketika anak gagal dalam ujian atau mengalami kekecewaan, jangan langsung menyalahkan atau menenangkan dengan hadiah. Sebaliknya, ajak mereka berdoa, mengingatkan bahwa Tuhan selalu punya rencana yang baik. Ketika mereka melihat kita mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan, mereka pun akan menirunya.

SuperParents, iman yang kuat tidak dibangun dalam sehari, tetapi dimulai dari kebiasaan kecil di rumah. Setiap doa, setiap ucapan syukur, setiap pengharapan yang kita tunjukkan kepada anak-anak akan menjadi bekal berharga bagi mereka menghadapi masa depan.

Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, mari kita berikan sesuatu yang pasti bagi anak-anak kita: iman yang teguh kepada Tuhan. Karena ketika iman sudah tertanam kuat, badai hidup sebesar apa pun tidak akan menggoyahkan mereka.

Jika saat ini SuperParents membutuhkan dukungan, maupun ingin didoakan, hubungi Layanan Doa dan Konseling CBN sekarang juga dengan klik link di bawah ini!

HUBUNGI SEKARANG

Audreyline S. Candy

Penulis Konten

Share :