Halo SuperParents!
Baru-baru ini, kasus bullying kembali menjadi sorotan publik. Bullying merupakan perilaku agresif yang dapat membawa dampak tragis, bukan hanya bagi korban, tetapi juga bagi keluarga, sekolah, dan seluruh komunitas. Perilaku ini dapat menimbulkan rasa sakit berkepanjangan, menurunkan harga diri, memicu pemikiran bunuh diri, kemarahan, dan berbagai masalah kesehatan mental dan fisik lainnya. Parahnya, risiko bunuh diri mengintai keduanya, baik korban maupun pelaku bullying. Hal ini menegaskan pentingnya dialog terbuka dan dukungan untuk memastikan keselamatan anak-anak kita.

Sebagai orang tua, kita memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari bullying. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:

1. Bangun komunikasi terbuka dengan anak

Ciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi anak untuk berbagi cerita tentang pengalamannya di sekolah, termasuk jika mereka mengalami atau menyaksikan bullying.

2. Pahami tanda-tanda bullying

Perhatikan perubahan perilaku anak, seperti menjadi mudah marah, sedih, cemas, atau tidak mau pergi ke sekolah.

3. Ajarkan anak cara menghadapi bullying

Bantu anak untuk mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk membela diri dengan cara yang aman dan efektif.

4. Bekerja sama dengan sekolah 

Jalin komunikasi dengan guru dan staf sekolah untuk mengetahui kebijakan dan program anti-bullying yang diterapkan. Laporkan jika Anda mencurigai anak Anda mengalami bullying.

5. Jadilah teladan yang baik

Tunjukkan kepada anak bagaimana berperilaku dengan hormat dan empati kepada orang lain. Hindari perilaku bullying dalam kehidupan Anda sendiri, baik di rumah maupun di tempat kerja.

 

Amsal 22:6 'Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.'

Mari kita bersama-sama memerangi bullying dan menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi semua anak. Percayalah, peran kita sangatlah penting dalam mewujudkan hal ini.

Jery Patampang

Penulis Konten

Share :