ARTICLE

Wed - Aug 30, 2017 / 5407 /

7 sikap Anda yang justru mempermalukan diri Anda sendiri di hadapan anak

Pernah pasrah menghadapi nasib? Belum tau upaya apa untuk mengatasinya? Apakah Anda malu dengan kelemahan tersebut?

Orangtua adalah sosok panutan terbaik bagi anak. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari orangtua tidak boleh bertindak gegabah, orangtua wajib bertindak hati-hati dalam menjaga setiap tutur kata serta perbuatan. Namun, tidak setiap orangtua memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga perilaku. Kadang orangtua dengan seenaknya bertindak sesuka hati, seakan-akan tidak mempedulikan keberadaan anak yang sedang menyaksikan apa yang sedang orangtua lakukan.
Bahkan, dalam kehidupan sehari-hari ada perilaku orangtua yang justru membuat anak merasa jengkel. Kadang, ada juga perilaku orangtua yang membuat anak merasa malu dan akhirnya tumbuh menjadi pribadi rendah diri. Jangan korbankan masa depan anak-anak. Berusahalah menjadi orangtua panutan di mana tutur kata serta perilaku Anda patut untuk diteladani. Berikut beberapa sikap orangtua tanpa disadari telah mempermalukan diri sendiri di hadapan anak-anak.

1. Bertindak sok tahu

Orangtua yang sok tahu menunjukkan karakter dominan yang tidak ingin dikalahkan. Padahal, dengan bersikap sok tahu akan membuat orangtua makin tidak memperoleh simpati dari anak-anak. Kenyataannya, sebagai manusia biasa orangtua tidak luput dari berbuat kesalahan. Jujur mengakui kelemahan adalah salah satu cara terbaik untuk menyelamatkan harga diri Anda sebagai orangtua di hadapan anak-anak.

Baca Juga: Mengejutkan, 90 Persen Gereja Ternyata Tak Punya Strategi Tuk Latih Orangtua Mendidik Anak

2. Banyak bicara sedikit tindakan

Anak-anak sesungguhnya lebih mudah menerima didikan melalui tindakan daripada kata-kata. Anak-anak melihat tindakan sebagai suatu perbuatan nyata yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, ketika orangtua tidak mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah diucapkannya, maka anak-anak hanya akan menganggap orangtua sebagai seorang pecundang.

3. Kepo terlalu berlebihan

Knowing Every Particular Object (KEPO) adalah sikap ingin mengetahui segala sesuatu secara berlebihan. Dalam kehidupan sehari-hari memiliki sikap kepo memang bagus, tapi jika sudah menyangkut ranah pribadi orang lain hal tersebut menjadi tidak wajar. Oleh karena itu, jangan mempermalukan diri sendiri, bahkan di hadapan anak-anak sekalipun, dengan memiliki sikap demikian.

4. Tidak jujur

Sekalipun demi kebaikan, berbohong bukanlah perbuatan yang baik. Berbohong mengenai sesuatu hanya akan menimbulkan perasaan tidak simpati pada orang lain. Sebuah pepatah mengatakan, 'Sepandai-pandainya tupai meloncat pada akhirnya ia akan jatuh juga, secerdik-cerdiknya seseorang menyembunyikan sesuatu - suatu saat baunya pasti akan ketahuan.'

5. Terjebak dalam pikiran-pikiran negatif

Mungkin Anda tidak menyadari bahwa terjebak dalam pikiran-pikiran negatif bisa merusak citra diri di hadapan orang lain, semisal: 'Aku pasti akan gagal' atau 'Aku sepertinya tidak mampu mengatasi masalah ini.' Nah, sikap pesimis semacam ini bukanlah contoh yang baik bagi anak-anak. Pasrah begitu saja menghadapi nasib tanpa ada upaya untuk mengatasi, hanya akan makin memperjelas pribadi Anda yang lemah.

baca juga : Tanggung Jawab Pendidikan Ada Di Tangan Siapa, Ayah atau Ibu ?

6. Tidak berani bicara terbuka di hadapan orang lain

Berani menyampaikan pendapat di hadapan umum adalah sikap yang baik. Keberanian semacam ini merupakan teladan positif bagi anak-anak untuk mampu melakukan hal yang sama ketika mereka sudah tumbuh dewasa kelak. Namun sebaliknya, ketika orangtua tidak berani mengutarakan isi hatinya atau dengan kata lain mengalami fobia sosial, maka secara tidak langsung anak-anak akan menganggap orangtuanya sebagai seorang pengecut.

7. Tidak merawat diri dan memerhatikan penampilan

Dalam bahasa Jawa ada peribahasa mengatakan, 'Ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana.' Harga diri seseorang dinilai dari apa yang ia ucapkan dan ia kenakan. Ketika seseorang tidak mampu merawat dirinya sendiri dan memerhatikan apa yang ia kenakan, sebetulnya ia tidak hanya sedang mempermalukan dirinya sendiri, tetapi juga keluarganya.

baca juga : Inilah 9 Tipe Karakter Seorang Ibu, Yang Manakah Anda?

sumber : keluarga.com/ superbookindonesia.com

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK