Menjadi anak tunggal dan cucu pertama dari keluarga ibunya, membuat Hans (10 tahun) tumbuh lebih manja dibanding dengan anak lain seusianya. Ia jadi kurang menghargai barang yang dimiliki, cuek, dan sulit minta maaf jika berbuat kesalahan.

Pada Jumat Agung, 10 April lalu, Hans mengikuti ibadah di sekolah minggu online Superbook melalui Youtube. Ia melihat cerita di ibadah online  tentang Chris yang sombong ketika menjadi finalis di kontes musik dan kisah Tuhan Yesus yang justru berbanding terbalik dengan sikap Chris. Dalam animasi tersebut, Tuhan Yesus justru mau merendahkan dirinya dengan membasuh kaki para murid-Nya.

Baca juga : BERJUANG KE RUMAH TEMAN DEMI BERIBADAH SECARA ONLINE

Dari sekolah minggu ini, Hans belajar bahwa seorang pemimpin itu harus melayani. Ia begitu serius mengikuti ibadah sampai selesai. Setelah ibadah, ia mengajukan banyak sekali pertanyaan kepada ibunya. Ternyata selama ini, Hans merasa dirinya mirip dengan Chris yang selalu bersikap semena-mena kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Hans akhirnya meminta pengampunan kepada Tuhan dan mulai menunjukkan perubahan dalam hidupnya.

Suatu hari papanya tersedak saat makan dan Hans sedang menonton TV. Hans yang mengetahui hal itu dengan sigap langsung mengambilkan air minum. Padahal sebelumnya Hans tidak pernah peduli dengan kondisi orang tuanya. Hans juga mau menyapa saat akan makan, bahkan menawarkan makanan kepada orang tuanya kalau dia rasa makanan itu enak.

Baca juga : SUKA BERKATA KOTOR DAN KASAR, HIDUPNYA KINI BERUBAH

Hans juga mau merapihkan barang-barang miliknya dan bisa mengatur waktu antara bermain serta belajar. Hans mulai hidup disiplin.Orang tuanya sangat bangga dan bersyukur atas perubahan pada karakter Hans.

Melalui firman Tuhan tentang Yesus yang membasuh kaki para murid-Nya, Roh Kudus menjamah hati Hans yang selama ini begitu keras. Melalui Superbook, Tuhan mengubah Hans menjadi anak baik dan semoga nantinya ia bisa menjadi berkat bagi generasinya.  

Melyati Mbuilima

Fasilitator Superbook