Anak adalah masa untuk belajar dan bermain. Tapi untuk beberapa anak-anak, masa ini adalah tahapan dimana mereka belajar kehidupan dan bertanggung jawab. Seperti yang dialami oleh Murni Hulu (12 tahun). Ia adalah anak pertama dari lima bersaudara.

Kondisi ekonomi yang berkekurangan membuat kedua orang tuanya harus sibuk bekerja, dan meninggalkan Murni di rumah sebagai penjaga serta merawat adik-adiknya. Murni sebagai seorang kakak, kadang suka kesal dengan adik-adiknya yang sulit belajar dan daya tangkapnya kurang. Tak ayal dia pernah marah dan memukul adiknya.

Baca juga : PUNYA SIFAT PELIT, ANAK INI BERUBAH SETELAH BELAJAR TENTANG KISAH ESTER

Walaupun sikapnya seperti itu, Murni rajin bersekolah minggu di Gereja Kristus Yesus Gunungsitoli, Nias. Suatu hari ia belajar tentang Kasih Terbesar dari kurikulum Superbook. Murni melihat bahwa Tuhan Yesus sudah terlebih dulu mengalami banyak penderitaan, sampai harus mati di kayu salib demi menanggung dosa umat manusia.

Pelajaran ini menyadarkan Murni bahwa apa yang dia alami belum seberapa dibanding penderitaan yang dialami oleh Tuhan Yesus. Sekarang Murni mulai menunjukkan kasihnya kepada semua anggota keluarga.

Baca juga : HANDPHONE MENGUBAH SIKAP FAEL MENJADI TIDAK TAAT

Dia semakin rajin membantu orang tuanya mengerjakan pekerjaan rumah mulai dari mengepel, menyapu, mencuci piring, dan memasak. Murni juga dengan senang hati menjaga adik-adiknya dan tidak lagi mudah emosi.

Luar biasa sekali ya kesaksian Murni! Ingin semakin banyak anak-anak diubahkan dan mengenal Tuhan dengan lebih dalam seperti Murni? Ayo dukung Superbook agar bisa melayani semakin banyak anak-anak di Indonesia.

SAYA DUKUNG

Diah Indarwati

Fasilitator Superbook - Nias