Rasa traumatis ditertawakan dan diejek orang selalu membayangi kehidupan Fleurista. Di sekolah, beberapa teman selalu menjahilinya. Saat di sekolah Minggu pun, ketika ia Fleurista memberikan kesaksian beberapa ejekan juga dilontarkan teman-temannya. Fleurista menjadi serba salah dan merasa tertolak dimana pun dia berada.

Sampai akhirnya, ada perubahan dalam hidupnya sejak belajar dari kurikulum Superbook di sekolah Minggu Gereja Kristen Perjanjian Baru MDC Kupang. Salah satunya ketika Fleurista belajar tentang kisah Yusuf. Yusuf masih bisa merespon positif perlakuan kakak-kakaknya dan terus mempercayai rencana Tuhan dalam hidupnya.

Baca juga : BERTOBAT DAN MENJADI ANAK SULUNGNYA TUHAN YESUS

Fleurista seakan diingatkan Tuhan bahwa tidak selamanya Tuhan membiarkan dirinya diejek dan ditertawakan teman-temannya. Dia harus seperti Yusuf, yang walaupun ditolak oleh kakak-kakaknya, Yusuf tetap mengampuni, mengasihi, dan percaya Tuhan.

Fleurista diarahkan oleh kak Aneke, guru sekolah Minggunya agar mengambil komitmen menjadi seperti Yusuf. Kak Aneke juga mengingatkan kepada Fleurista bahwa selama ini Tuhan sudah memberikan kecerdasan padanya, sehingga ia selalu mendapatkan nilai yang lebih baik daripada teman-teman yang sering menjahilinya.

Baca juga : BELAJAR 10 PERINTAH ALLAH, QUEEN MENGAKUI KESALAHANNYA

Rasa malu dan minder akhirnya perlahan berkurang. Fleurista belajar untuk tetap mengasihi teman-temannya di sekolah, seperti dengan memberikan air minum saat temannya berbuka puasa dan telah mengampuni mereka. Fleurista kini juga belajar menjadi garam dan terang di sekolahnya serta menyampaikan kasih Tuhan yang dia rasakan lewat bahasa sederhana kepada teman-temannya.

Melyati Mbuilima

Fasilitator Superbook - Daerah Kupang